WASHINGTON – Aksi boikot masyarakat dunia terhadap sejumlah produk pro-Israel nyata-nyata berdampak buruk bagi usaha mereka. Boikot dilakukan sebagai dukungan terhadap warga Palestina yang digempur serangan Israel di Gaza.
Sejak serangan dilakukan hingga saat ini, 27 ribu lebih warga sipil Palestina kehilangan nyawa. McDonald’s, misalnya, gagal mencapai target penjualannya sebagai dampak boikot terhadap produk di beberapa pasar dunia, seperti Timur Tengah dan negara Muslim lain.
McDonald’s menyatakan boikot akibat perusahaan ini dianggap memberikan dukungan terhadap Israel. Perang Gaza, benar-benar berimbas pada kinerja kuartal terakhir 2023. Penjualan di Timur Tengah, Cina, dan India anjlok.
Perusahaan makanan cepat saji asal AS ini hanyalah salah satu yang diboikot. Gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) juga terus mendorong boikot terhadap merek-merek yang ramah dengan Israel sejak 2005.
Berikut sederet merek yang limbung dihantam boikot, yang dilansir laman berita Aljazirah, Selasa (6/2/2024):
Domino’s
Domino’s, produsen pizza yang berbasis di AS dengan franchise di seluruh dunia juga mengalami imbas boikot. Postingan di media sosial mengungkapkan, seperti McDonald’s, gerai Domino’s juga menyajikan makanan gratis kepada tentara Israel.
Meski demikian, belum ditemukan bukti yang mendukung informasi di media sosial itu. Di Asia, menurut seorang petinggi Domino’s, penjualan menurun 8,9 persen pada pertengahan kedua 2023. Terutama karena konsumen Malaysia mengaitkannya dengan AS, sekutu dekat Israel.
Warga Malaysia melakukan serangkaian unjuk rasa menyerukan penghentian perang Israel di Gaza. Kantor Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Desember mengumumkan semua kapal milik, berbendera, dan tujuan Israel dilarang pakai pelabuhan Malaysia.
‘’Ini terpublikasi dengan baik bahwa mereka Amerika di Asia dan sebagian besar berbicara kasus di Malaysia, terimbas oleh apa yang terjadi di Timur Tengah saat ini,’’ujar Managing Director Domino’s Pizza Enterprises, Don Meij.
McDonald’s memicu kegusaran…
sumber : AP/Reuters
Sumber: Republika
