Rabu, 01/05/2024 - 10:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Kunjungi Israel, Blinken Bujuk untuk Sepakati Gencatan Senjata di Gaza

ADVERTISEMENTS

A handout photo made available by the Israeli Government Press Office (GPO), shows the Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu (R) meeting with US Secretary of State Antony Blinken (L) in Jerusalem, 07 February 2024. The US Secretary of State is on a Middle East regional tour, in an effort to reach an agreement that secures the release of all remaining hostages and includes a humanitarian pause allowing delivery of humanitarian assistance to civilians in Gaza Strip.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

YERUSALEM — Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyuarakan harapan agar kesepakatan untuk membebaskan sandera Israel yang diculik Hamas sebagai imbalan gencatan senjata dapat disepakati. Hamas menawarkan tiga tahap gencatan senjata.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan tapi kami sangat fokus pada upaya itu, dan berharap dapat melanjutkan membebaskan sandera yang sempat terhenti,” kata Blinken di awal pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Yerusalem, Rabu (8/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Menlu Blinken Tuduh China mencoba pengaruhi pemilu AS mendatang
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sebelumnya Blinken bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia membahas tanggapan Hamas atas proposal gencatan senjata yang dibuat AS dan Israel dan dikirimkan Qatar dan Mesir pekan lalu.

ADVERTISEMENTS

Berdasarkan video yang dirilis kantor Netanyahu terlihat Pejabat Israel lainnya seperti Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Direktur Mossad David Barnea juga menghadiri pertemuan itu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Blinken menggelar tur diplomasi ke seluruh Timur Tengah sejak Selasa (6/2/2024) dalam kunjungan kelimanya ke kawasan sejak serangan mendadak Hamas. Ia juga bertemu dengan pemimpin Mesir dan Qatar sebagai negosiator perundingan dengan Hamas.

Blinken dan pejabat AS lainnya mencoba mengamankan kesepakatan untuk membebaskan sisa sandera dengan imbalan gencatan senjata perang Israel-Hamas. Sebagai cara terbaik untuk membuka ruang perundingan yang lebih luas dalam mengintegrasikan Israel ke kawasan termasuk menormalisasikan hubungan dengan Arab Saudi.

Menurut pemerintah AS perundingan mengenai struktur Gaza ketika perang berakhir, bagaimana Otoritas Palestina   direformasi agar menjalankan pemerintah di Gaza, dan mengidentifikasi jalan pendirian negara Palestina merupakan variabel yang sama.

Berita Lainnya:
Batasi Ekspor 54 Produk ke Israel, Turki Digertak Dijatuhi Sanksi

Sejak Hamas merebut kekuasaan di Gaza pada 2007 lalu Otoritas Palestina hanya memerintah di beberapa wilayah daerah pendudukan Tepi Barat.

Pejabat pemerintah AS mengatakan untuk memastikan bantuan kemanusiaan tiba di Gaza dan didistribusikan pada masyarakat membutuhkan juga bergantung perang berakhir. Pada Herzog, Blinken akan menyampaikan apa yang ia bahas dengan pemerintah Arab Saudi, Mesir dan Qatar dalam upaya pengintegrasian Israel ke kawasan.

“Saya yakin ada masa depan yang sangat positif dan kuat yang mungkin terjadi yang benar-benar mengintegrasikan Israel ke dalam kawasan ini dan memenuhi kebutuhan keamanannya yang paling dalam untuk dapat hidup dalam kedamaian dan keamanan yang sejati dan juga menjawab aspirasi rakyat Palestina,” kata Blinken.

“Anda dapat melihat persamaan itu dengan sangat jelas, dan hal itu hanya diperkuat oleh kunjungan saya dengan teman-teman dan mitra kami di kawasan ini,” tambahnya. 

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi