Kamis, 16/05/2024 - 20:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Teknologi Terbaru NASA Bisa Prediksi “Kiamat” 30 Menit Sebelum Terjadi

BANDA ACEH -Tak satupun orang yang tahu kapan kiamat akan terjadi. Meski demikian, hari akhir atau kiamat memiliki sejumlah tanda-tanda.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Tanda-tanda inilah yang “dimanfaatkan” sekelompok tim peneliti di badan antariksa Amerika Serikat (NASA), dengan bantuan kecerdasan buatan (AI), untuk memprediksi “kiamat lokal” di Bumi akibat amukan badai Matahari.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Menurut hasil perhitungan teknologi milik NASA ini, manusia di Bumi punya waktu 30 menit untuk bersiap sebelum kiamat meledak. Waktu 30 menit itu adalah perbedaan kecepatan cahaya dan waktu yang dibutuhkan oleh material yang terlontar dari Matahari untuk sampai ke permukaan Bumi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Dampak dari badai Matahari memang tak bisa dianggap sepele. Sekitar 35 tahun lalu, misalnya, badai Matahari membuat kota Quebec di Kanada mati listrik selama berjam-jam.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Tokoh NU Tak Terima Namanya Dicatut oleh AQUA, 'Ini Mencederai Integritas Saya selaku Tokoh Islam'

Bahkan, menurut Science Alert, fenomena yang lebih dahsyat pernah terjadi di Carrington, Inggris, sekitar 150 tahun lalu. Jika peristiwa di Carrington terjadi pada era modern, infrastruktur listrik dan komunikasi bisa hancur lebur.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Nah, dengan bantuan AI, ilmuwan NASA bisa memperkirakan apa kapan badai Matahari akan menghantam Bumi. Meski hanya 30 menit sebelum terjadi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Selain memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh suar surya untuk menghantam Bumi, peneliti NASA juga menyusun prediksi dampak yang akan ditimbulkan oleh material Matahari ke penghuni Bumi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Adapun nama model yang digunakan oleh peneliti NASA ini adalah DAGGER, yang artinya belati. Teknologi ini membuat prediksi bisa makin cepat sehingga bisa meramal arah dan tingkat keparahan dampak badai Matahari hanya dalam hitungan detik. Bahkan mampu membuat prediksi baru setiap menit.

ADVERTISEMENTS

DAGGER juga mampu memprediksi lokasi di Bumi yang akan terimbas langsung oleh badai Matahari. Kecepatan prediksi dan kemampuan pengolahan data yang jauh lebih besar membuat DAGGER menjanjikan untuk diterapkan sebagai sistem peringatan dini dari dampak badai Matahari.

ADVERTISEMENTS

Kini, perusahaan komunikasi dan infrastruktur listrik punya waktu relatif pendek untuk mengintegrasikan DAGGER ke sistem mereka. Sebab, pada 2025, aktivitas Matahari diperkirakan akan mencapai puncaknya

Berita Lainnya:
Bukan Main! WNA China Penambang Ilegal Keruk Emas di Kalimantan Pakai Alat Berat

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi