Sabtu, 04/05/2024 - 08:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Dirty Vote Trending di X, Bivitri Susanti: Kami Sudah Kritik Penyalahgunaan Kekuasaan Sejak 3 Tahun Terakhir

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH  – Media Sosial X (twitter) geger gegara peluncuran Film dokumenter “Dirty Vote”. Film dokumenter yang disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono dirilis Minggu (11/2/2024) siang, oleh rumah produksi WatchDoc di platform YouTube.  

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 Dirty Vote kini menjadi topik trending di media sosial X (twitter) dengan jumlah postingan lebih dari 300 ribu, hingga Senin (12/2/2024) pagi. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Selain trending di X, sempat pula digelar diskusi daring di media sosial X dan Space dimana para pembuat film serta aktornya membahas proses produksi film dokumenter tersebut. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dalam diskusi yang dipantau, Bivitri Susanti, yang juga jadi salah satu aktor di film dokumenter itu mengatakan bahwa proses produksi film tersebut berasal dari kocek pribadi. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Kami benar-benar patungan, kerja sampai malam, bahkan produksi sampai malam, kita beli martabak sendiri,” kata Bivitri dalam diskusi daring itu. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Terkuak, Ini Langkah Maut Anies-Muhaimin di KPU saat Penetapan Prabowo-Gibran

 Bivitri juga menegaskan bahwa peluncuran film dokumenter itu bukan ditujukan untuk kepentingan elektoral.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 “Kami tidak dalam rangka Politik elektoral, tapi kami melihat ini penyalahgunaan kekuasaan yang puncaknya dan berdampak pada pemilu,” kata dia. Bivitri juga menegaskan bahwa pengawasan terhadap dugaan penyalahgunaan kekuasaan sudah dilakukan sejak lama, namun puncaknya justru terjadi jelang Pemilu 2024

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Kami sudah mengkritik banyak penyalahgunaan kekuasaan sejak tiga tahun terakhir, kami dan beberapa LSM sudah mengkritisi ini,” kata dia. 

Dalam pembuatan film dokumenter ini, Bivitri mengaku tim produksi sangat berhati-hati dalam menggunakan data, serta melakukan back up data serapih mungkin. Dirty Vote Film dokumenter “Dirty Vote” dirilis Minggu (11/2/2024) siang oleh rumah produksi WatchDoc di platform YouTube. Film dokumenter Dirty Vote disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono.  

Dalam siaran tertulisnya, Dandhy menyampaikan film itu bentuk edukasi untuk masyarakat yang pada 14 Februari 2024 akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024.

Berita Lainnya:
Legislator Demokrat Optimis Hakim MK Tegak Lurus

 “Ada saatnya kita menjadi pendukung capres-cawapres, tetapi hari ini saya ingin mengajak setiap orang untuk menonton film ini sebagai warga negara,” kata Dandhy. 

Dia menjelaskan film itu digarap dalam waktu sekitar 2 minggu, yang mencakup proses riset, produksi, penyuntingan, sampai rilis.  

Pembuatannya, dia menambahkan, melibatkan 20 lembaga, antara lain Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Bangsa Mahardika, Ekspedisi Indonesia Baru, Ekuatorial, Fraksi Rakyat Indonesia, Perludem, Indonesia Corruption Watch, JATAM, Lokataru, LBH Pers, WALHI, Yayasan Kurawal, dan YLBHI.

 Film tersebut menampilkan tiga pakar hukum tata negara, yaitu Zainal Arifin Mochtar dari Universitas Gadjah Mada, Feri Amsari dari Universitas Andalas, dan Bivitri Susanti dari Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera. 

Tiga pakar itu secara bergantian dan bersama-sama menjelaskan rentetan peristiwa yang diyakini bagian dari kecurangan pemilu

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi