BANDA ACEH – KPU Jawa Timur (Jatim) menggelar rekapitulasi Pemilu di Hotel Shangri-La Surabaya, Jumat (8/3).
Saksi dari salah satu calon anggota DPD nomor urut 2 AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengemukakan temuannya. Saksi bernama Mochammad Rahmatullah Al Amin ini menduga adanya penggelembungan suara di wilayah Madura.
Pemilu DPD RI dari Dapil Jatim diikuti oleh 13 orang Calon Anggota. Diantaranya, AA Ahmad Nawardi, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Abdul Qodir Amir Hartono, Adilla Aziz, Agus Rahardo, Ayub Khan, Bambang Harianto, Catur Rudi Utanto, Doddy Dwi Nugroho, Kondang Kusumaning Ayu, Kunjung Wahyudi, Lia Istifhama dan Mohammad Trijanto.
“Dari 13 calon anggota DPD RI asal Jatim itu terdapat 3 calon incumbent yakni AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, AA Ahmad Nawardi dan Adilla Aziz,” ujar Amin dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Dia menjelaskan bahwa pada proses rekapitulasi hasil penghitungan suara tanggal 15 Februari 2024 sampai dengan 5 Maret 2024, telah selesai penghitungan pada 32 kabupaten/kota, tidak termasuk Surabaya, Jember, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
Berdasarkan penghitungan per tanggal 5 Maret 2024 masing-masing calon mendapat perolehan sebagai berikut: AA Ahmad Nawardi (1.346.345), AA La Nyalla Mahmud Mattalitti (2.298.719), Abdul Qodir Amir Hartono (1.207.046), Adilla Aziz (1.566.978), Agus Rahardjo (1.783.130), Ayub Khan (1.173.043), Bambang Harianto (374.971), Catur Rudi Utanto (334.344), Doddy Dwi Nugroho (142.123), Kondang Kusumaning Ayu (2.133.353), Kunjung Wahyudi (138.944), Lia Istifhama (2.021.352) dan Mohammad Trijanto (281.209).
“Namun pada tanggal 6 Maret 2024, penghitungan di Kab Bangkalan, Kab Sampang dan Kab Pamekasan telah selesai. Pada Form D.HASIL KABKO-DPD diketahui perolehan yang tidak wajar pada Calon DPD RI atas nama AA Ahmad Nawardi di Kab Bangkalan sebesar 497.372, di Kab Sampang sebesar 533.796, di Kab Pamekasan sebesar 343.930,” jelas Boy, akrab disapa.
Perolehan Calon DPD atas nama AA Ahmad Nawardi tersebut tidak wajar mengingat jumlah total DPT di Kab. Bangkalan sebesar 814.402, jumlah pengguna Hak Pilih 802.068, perolehan AA Ahmad Nawardi sebesar 497.372. Jumlah DPT di Kab Pamekasan 676.308, pengguna Hak Pilih 659.7212, perolehan AA Ahmad Nawardi 343.930.
Jumlah DPT di Kab Sampang 761.421, Pengguna Hak Pilih 750.375, perolehan AA Ahmad Nawardi 533.796. Angka partisipasi yang hampir mencapai 90 persen dan perolehan AA Ahmad Nawardi yang lebih 70 persen dari pengguna Hak Pilih, adalah angka dan perolehan yang tidak wajar. Ketidakwajaran serupa juga terjadi di Pemilu 2019.
Atas perolehan yang tidak wajar tersebut, saksi-saksi dari calon anggota DPD pada Rekapitulasi Tingkat Provinsi pun telah mengajukan keberatan untuk diajukan dan dilakukan persandingan data. Pada saat dipersandingkan data, KPU Bangkalan memiliki data yang berbeda dengan data yang dimiliki para saksi. Hingga akhirnya, para saksi hanya dapat mengajukan keberatan dengan cara menuliskan pada form keberatan.
“Pada Rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU Bangkalan, perolehan suara milik Calon DPD Nomor Urut 2 LaNyalla Mahmud Mattalitti hilang. Sebagai contoh, pada form D.HASIL KABKO-DPD dituliskan perolehan Nomor Urut 2 di kecamatan Socah adalah nol, padahal berdasarkan perolehan 10 TPS di Kecamatan Socah sebesar 665,” jelas Boy.
Saksi pendamping Rahmat Amru menambahkan bahwa pada Form D HASIL KABKO-DPD kecamatan Tanah Merah dituliskan perolehannya sebesar 0 (nol), padahal perolehan dengan sampling 9 TPS di Kecamatan Tanah Merah adalah sebesar 394.
Pada Rekapitulasi di Kabupaten Sampang, Perolehan suara milik Calon DPD Nomor Urut 2, LaNyalla Mahmud Mattalitti juga hilang. Sebagai contoh, pada form D.HASIL KABKO-DPD dituliskan perolehan Nomor urut 2 di kecamatan Sreseh sebesar 20 (dua puluh) padahal berdasarkan sampling di 46 TPS sebesar 1500.
“Begitu juga terjadi di Kecamatan Tambelangan dicatat dalam form D.HASIL KABKODPD dengan perolehan 0 (nol), padahal terdapat perolehan dengan sampling di salah satu TPS sebesar 21, kenapa ditulis 0 di D.HASIL KABKO-DPD. Kemungkinan suara hilang dari Calon DPD RI Nomor urut 2 di wilayah Madura Raya adalah 400.000 suara” beber Rahmat.