Jumat, 17/05/2024 - 00:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Mengenal Para Kandidat Calon Presiden Rusia

Alexei Navalny

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Alexei Navalny yang meninggal di usia 47 tahun pada Februari lalu ingin menjadi presiden Rusia dan kritikus Putin paling vokal di dalam negeri. Pendukung Navalny menuduh Putin membunuhnya di dalam penjara, tuduhan yang dibantah keras Kremlin.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Semasa hidupnya, Navalny menuduh Kremlin menjauhkannya dari dunia politik dengan mengarang berbagai kasus kriminal terhadapnya termasuk penipuan dan ekstremisme  untuk memenjarakannya. Navalny juga menuduh Putin meracuninya pada 2020, sesuatu yang dibantah Putin.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Kremlin menganggap Navalny sebagai ekstremis yang didukung AS untuk mengacaukan stabilitas Rusia. Sekutu utama Navalny berada di penjara atau tinggal di luar Rusia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Istrinya, Yulia, meminta orang-orang Rusia yang mendukung mendiang suaminya untuk datang ke tempat pemungutan suara pada tengah hari tanggal 17 Maret untuk menyatakan perasaan mereka. Di masa lalu Kremlin menyebut seruan semacam itu sebagai “provokasi”.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Presiden Volodymyr Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia

Boris Nadezhdin

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Nadezhdin mencoba maju pemilihan umum dengan kampanye anti-perang tapi pada Februari lalu Komisi Pemilihan Umum Pusat (CEC) mendiskualifikasinya. Nadezhdin mengejutkan sejumlah pengamat karena ia mengkritik perang Rusia di Ukraina yang menurutnya “kesalahan fatal” dan mengatakan akan mengakhirinya melalui negosiasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Para kritikus Kremlin mengatakan Nadezhdin bahkan tidak akan diizinkan untuk berkampanye dan mengumpulkan tanda tangan tanpa restu dari pihak berwenang, tuduhan yang ia bantah.

ADVERTISEMENTS

CEC mengatakan mereka menemukan kekurangan dalam tanda tangan yang dikumpulkan Nadezhdin dan sekutunya untuk mendukung pencalonannya, dan beberapa di antaranya berasal dari orang yang sudah meninggal.

ADVERTISEMENTS

Oleh karena itu, Nadezhdin gagal mengumpulkan 100 ribu tanda tangan yang diperlukan untuk menjadi kandidat calon presiden. Sejak saat itu, ia tidak berhasil menggugat diskualifikasinya di Mahkamah Agung.

Berita Lainnya:
Korut Suarakan Dukungan Kuat dan Solidaritas kepada Putin

Yekaterina Duntsova

Mantan jurnalis TV Yekaterina Duntsova, 40 tahun, ingin mencalonkan diri sebagai presiden. Ia juga menyerukan diakhirinya konflik di Ukraina dan membebaskan tahanan politik.

Bukan nama yang terkenal di Rusia, para pejabat pemilu mendiskualifikasinya pada bulan Desember, dengan alasan “banyak pelanggaran” dalam surat-surat yang ia serahkan untuk mendukung pencalonannya. Upayanya untuk menggugat keputusan itu tidak berhasil. Ketika Duntsova mengumumkan pada November lalu ia ingin mencalonkan diri, para komentator menggambarkannya sebagai orang yang gila, berani, atau bagian dari rencana Kremlin untuk menciptakan pemilu tahun ini kompetitif. 

sumber : reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi