Selasa, 30/04/2024 - 01:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Mengenal Para Kandidat Calon Presiden Rusia

ADVERTISEMENTS

MOSKOW — Rusia akan menggelar pemilihan umum pada 15 sampai 17 Maret di mana kemungkinan besar Presiden Vladimir Putin akan kembali menang dan berkuasa untuk enam tahun lagi. Ia akan menjadi penguasa terlama Rusia sejak Josef Stalin.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Berikut para kandidat yang ikut dalam pemilihan kali ini: 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Vladimir Putin

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sebagai pemegang kendali atas semua tuas kekuasaan negara,  Vladimir Putin diperkirakan akan menang mudah dalam pemilihan umum tahun ini. Dicerca oleh para kritikus Kremlin sebagai penjahat perang otokratis yang memerintah dengan rasa takut, jajak pendapat menunjukkan ia didukung mayoritas orang Rusia.

ADVERTISEMENTS

Ia dianggap pemimpin tangguh yang diperlukan untuk menghadapi apa yang mereka anggap sebagai campur tangan dan ekspansionis Barat. Pada Februari lalu jajak pendapat pemerintah mengungkapkan 75 persen pemilih Rusia siap kembali memilih Putin.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sebagai seorang mantan letnan kolonel KGB, Putin ditunjuk sebagai presiden sementara pada hari terakhir tahun 1999 oleh Boris Yeltsin. Ia kemudian menjabat selama dua periode masa jabatan empat tahun dari 2000-2008 sebelum menjadi perdana menteri pada 2008-2012.  

Ia kembali menjadi presiden pada 2012 setelah masa jabatan presiden diperpanjang menjadi enam tahun, dan sekali lagi pada 2018. Pada 2020, perubahan konstitusi memungkinkan Putin untuk menjabat dua kali masa jabatan enam tahun lagi dari 2024. Ini berarti ia bisa tetap berkuasa hingga 2036.

Berita Lainnya:
Dibuat dengan AI, Film Biografi Vladimir Putin Bakal Tayang di 35 Negara

Nikolai Kharitonov

Anggota parlemen berusia 75 tahun ini merupakan kandidat resmi Partai Komunis. Ia selalu berada di urutan kedua setelah Putin dalam setiap pemilihan umum sejak 2000.

Kharitonov yang beretnis Siberia pernah mencalonkan diri pada 2004 dan meraih 13,8 persen suara, sementara Putin meraih 71,91 persen suara. Jajak pendapat pemerintah pada bulan Februari lalu menunjukkan sekitar 4 persen orang Rusia siap untuk memilihnya.

Dikutip kantor berita pemerintah TASS, Kharitonov  mengatakan ia tidak akan menemukan kesalahan pada pemimpin Kremlin tersebut. “Ia (Putin) bertanggung jawab atas siklus kerjanya sendiri, mengapa saya harus mengkritiknya?” katanya.

Kharitonov mendukung apa yang disebut Putin sebagai operasi militer khusus Rusia di Ukraina. Namun di masa lalu ia menentang beberapa kebijakan domestik Partai Rusia Bersatu yang pro-Putin. Ia mendapat dukungan dari Gennady Zyuganov, seorang veteran pemimpin Partai Komunis yang berusia 79 tahun.

Leonid Slutsky

Anggota senior Duma, Slutsky yang berusia 56 tahun merupakan ketua partai ultra-nasional Partai Liberal Demokratik (LDPR). Ia menjabat sebagai ketua permanen partai sejak tokoh partai itu Vladimir Zhirinovsky meninggal dunia pada 2022.

Berita Lainnya:
Dampak Ketegangan Palestina-Israel, Columbia University Batalkan Kelas Tatap Muka 

Slutsky yang sering tampil di stasiun televisi pemerintah dan menyuarakan pandangan anti-Barat, berusaha memanfaatkan popularitas mendiang pendahulunya di kalangan masyarakat Rusia dengan mengkampanyekan slogan “Zhirinovsky tetap hidup.”

Jajak pendapat pemerintah pada bulan Februari lalu menunjukkan sekitar 4 persen orang Rusia siap untuk memilihnya. Sudah lama Slutsky menjadi ketua komite urusan luar negeri Duma. Ia berbicara tentang perlunya Rusia memenangkan perang di Ukraina dan pentingnya menjaga harga pangan. Pada 2018, sekelompok jurnalis perempuan menuduh Slutsky melakukan pelecehan seksual. Sebuah komisi parlemen membebaskannya, dan para penuduhnya menuduh adanya pemutihan.

Vladislav Davankov

Ketua majelis rendah parlemen Rusia dan anggota parlemen dari partai Partai New People, Vladislav Davankov merupakan kandidat termuda dan penerima berbagai penghargaan negara termasuk dari Putin. Pria 40 tahun itu mengatakan tidak akan mengkritik Putin.

Slogan kampanye “Ya untuk perubahan!” dan “Waktunya untuk rakyat baru!” Davankov mencoba memposisikan diri sebagai seseorang yang menentang pembatasan berlebihan kebebasan pribadi dan dalam konteks politik Rusia, ia masuk kategori liberal.

Tanpa menyebut Ukraina, ia mengatakan ia mendukung “Perdamaian dan perundingan. Tapi dengan syarat-syarat kami dan tanpa ada kemunduran.” Jajak pendapat pemerintah pada bulan Februari lalu menunjukkan sekitar lima persen orang Rusia siap untuk memilihnya.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi