Selasa, 30/04/2024 - 13:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Negara-Negara yang Setop dan Lanjutkan Ekspor Senjata ke Israel

ADVERTISEMENTS

OTTAWA – Kian memburuknya situasi di Gaza akibat serangan militer Israel memicu sejumlah negara pengekspor senjata berubah haluan. Mereka menghentikan ekspor ke Israel karena khawatir senjata itu digunakan Israel membantai warga Gaza. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Kanada dalam pernyataannya, Rabu (20/3/2024) menegaskan tak meloloskan izin ekspor senjata ke Israel sejak 8 Januari tahun ini. ’’Kanada salah satu rezim izin ekspor paling teliti di dunia. Tak ada izin ekspor barang berbahaya ke Israel,’’ demikian pernyataan Kanada.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kantor Menlu Kanada Melanie Joly menambahkan, izin ekspor yang disetujui sebelum 8 Januari tetap berlaku. Pembekuan berlanjut hingga Ottawa yakin senjata itu digunakan sesuai dengan hukum yang berlaku di Kanada.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Aturan di Kanada melarang ekspor senjata jika diyakini akan digunakan dalam pelanggaran serius hukum humaniter internasional atau kekerasan serius terhadap perempuan dan anak-anak. Lainnya, apakah senjata itu menghadirkan perdamaian dan keamanan atau sebaliknya. 

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Di sisi lain, pertimbangan pelarangan ekspor ini juga soal keberlanjutan pemerintahan dalam negeri. Pemerintah minoritas yang dipimpin Partai Liberal bergantung pada dukungan partai kiri, New Democrats yang menyerukan sikap lebih keras terhadap Israel atas serangan ke Gaza. 

Berita Lainnya:
KAI Bandung Nyatakan Perjalanan KA Periode Milir-Mudik Berjalan Lancar

Kanada memang mengekspor dalam jumlah kecil senjata ke Israel tetapi langkahnya dianggap penting. Pekan lalu mereka mengisyaratkan menghentikan ekspor peralatan militer tak mematikan sejak Januari karena perubahan cepat situasi di Gaza. 

Awal Maret lalu, kelompok pro-Palestina dan para pengacara HAM mengajukan gugatan untuk menghentikan Pemerintah Kanada mengekspor peralatan dan teknologi militer ke Israel. Sejak perang 7 Oktober 2024, nilai eskpor senjata Kanada ke Israel naik. 

Paling tidak Kanada telah mengizinkan izin ekspor baru senilai 28,5 juta dolar kanada atau 21 juta dolar AS. Nilainya lebih tinggi dibandingkan izin ekspor tahun sebelumnya. Lalu, negara mana lagi yang bersikap sama dengan Kanada?

Di Belanda, pengadilan memberikan waktu sepekan untuk memblokir semua ekspor suku cadang pesawat tempur F-35. Israel menggunakan pesawat tempur ini untuk mengebom Gaza. Hingga kini lebih dari 30 ribu warga sipil Gaza meninggal akibat serangan udara Israel.

Berita Lainnya:
Menhub Minta Semua Pihak Siapkan Arus Balik dengan Cermat

Putusan pengadilan ini bermula dari gugatan yang didaftarkan organisasi kemanusiaan Belanda, Oxfam Novib, PAX Netherlands Peace Movement Foundation, The Rights Forum yang menentang ekspor suku cadang F-35 yang dilakukan  Pemerintah Belanda ke Israel. 

‘’Tak bisa disangkal jelas terlihat risiko dalam mengekspor suku cadang F-35 yakni bisa saja pesawat ini digunakan dalam pelanggaran hukum kemanusiaan internasional,’’ demikian pernyataan yang disampaikan pengadilan seperti dilansir laman Aljazirah

Di Belgia, terdapat  menangguhkan dua izin ekspor bubuk mesiu ke Israel pada 6 Februari lalu. Pemerintah merujuk pada putusan awal International Court of Justice (ICJ) yang menyatakan Israel kemungkinan melakukan genosida di Gaza. 

Secara terpisah, perusahaan berbasis di Jepang, yakni Itochu Corporation pada 5 Februari menyatakan akan mengakhiri kemitraan dengan pembuat senjata asal Israel, Elbit Systems pada akhir bulan tersebut. 

sumber : AP/Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi