Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama, Begini Tuntunan Adab Bepergian dalam Islam

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Pemudik memperlambat laju kendaraannya di KM 187 Ruas tol Cipali, Jawa Barat.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Bepergian merupakan kegiatan seseorang yang pergi meninggalkan rumah menuju lokasi tujuan, baik jaraknya dekat maupun jauh. Dalam Islam, ada hal-hal yang perlu kita perhatian agar perjalanan itu bermanfaat dan terhindar dari bahaya.

ADVERTISEMENTS

Rasulullah saw sendiri mengatakan bepergian atau safar merupakan sebuah siksaan karena akan ada risiko lapar, dahaga, dan kelelahan. Belum lagi risiko lainnya, seperti kemacetan hingga kecelakaan yang dapat menyebabkan luka- luka hingga korban jiwa.

Oleh sebab itu, agar perjalanan yang dilakukan bernilai amal saleh, maka kita perlu melakukannya sesuai dengan adab Islam. Berikut adab bepergian, dikutip dari situs Muhammadiyah.

Adab Bepergian (Safar) dalam Islam

1. Persiapan

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Ketika hendak bepergian, sebelumnya harus menetapkan niat terlebih dahulu, kemudian menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan selama dalam perjalanan. Jangan lupa untuk menyiapkan kesiapan fisik dan juga kendaran yang akan digunakan. 

2. Melakukan sholat sunnah safar dua rakat 

ADVERTISEMENTS

Hadits dari Mukmin bin Miqdad menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah berkata: “Tidaklah sesuatu yang sangat utama bagi seseorang yang hendak meninggalkan sesuatu pada keluarganya melebihi shalat 2 rakaat yang di tengah mereka kalau ia hendak bepergian,” (HR Thabrani).

ADVERTISEMENTS

3. Berpamitan

Berpamitan termasuk adab sebelum bepergian. Tujuannya agar kepergian kita diketahui dan mendapatkan ridha dan doa dari mereka yang ditinggalkan. Berpamitan juga merupakan bentuk penghormatan kita kepada keluraga di rumah.  

Selanjutnya…

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version