Selasa, 30/04/2024 - 22:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Kinerja Industri Melesat, PMI Manufaktur Indonesia Capai 54,2 pada Maret

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — S&P Global mengumumkan, Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Maret 2024 berada di level 54,2. Angka itu naik 1,5 poin dibanding capaian Februari yang ada di posisi 52,7.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence Pollyanna De Lima menjelaskan, industri manufaktur Indonesia menikmati kinerja terbaik pada Maret. Itu ditandai dengan pertumbuhan output mencapai posisi tertinggi dalam 27 bulan yang didorong oleh kenaikan besar pada permintaan domestik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Permintaan input yang kuat menyebabkan penyesuaian daftar harga lebih lanjut di pihak pemasok. Dengan inflasi biaya mengalami percepatan dalam waktu satu setengah tahun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (1/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Bappenas: Industrialisasi Percepat Pertumbuhan Ekonomi Menuju Negara Maju
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pun menuturkan, sektor manufaktur Indonesia sedang berada pada posisi ekspansif selama 31 bulan berturut-turut. Ini sejalan juga dengan capaian Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Maret yang sama-sama berada pada fase ekspansi di level 53,05.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dikatakan, kinerja PMI Manufaktur Indonesia pada Maret 2024 lebih baik dibandingkan PMI Manufaktur berbagai negara lain yang masih berada di fase kontraksi, seperti Malaysia (48,4), Thailand (49,1), Vietnam (49,9), Jepang (48,2), Korea Selatan (49,3), Jerman (41,6), Prancis (45,8), dan Inggris (49,9). Agus kembali mengemukakan, guna meningkatkan performa sektor industri manufaktur, perlu dukungan kebijakan yang strategis seperti pemberlakuan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi semua sektor industri. 

Berita Lainnya:
Alhamdulillah, Tarif Tol Semarang-Jakarta Diskon Lagi 20 Persen

“Apabila semua sektor industri bisa mendapat harga gas yang kompetitif, tentu akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian nasional serta mendongkrak daya saing produk industri kita. Kami juga optimistis PMI Manufaktur Indonesia bisa lebih tinggi lagi jika program HGBT berjalan dengan baik dan diakses semua industri,” jelas dia di Jakarta, Senin (1/4/2024).

Berdasarkan data yang dirangkum Kemenperin, kebijakan HGBT sangat dirasakan manfaatnya oleh pelaku usaha. Pada 2023, kenaikan pajak dari industri pengguna HGBT mencapai 32 persen dibandingkan 2019. Lalu sampai 2023, tercatat telah terealisasi investasi sebesar Rp 41 triliun atau naik sebesar 34 persen dibandingkan 2019. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi