Selasa, 30/04/2024 - 22:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Brunei Ingin Bangun Kereta Cepat, Malaysia Ternyata Belum Tahu

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Rencana pembangunan kereta cepat Trans Borneo, yang disampaikan perusahaan asal Brunei ternyata belum disampaikan secara resmi kepada pihak Malaysia. Pemerintah Sarawak mengaku belum diberi tahu mengenai proposal proyek jalur kereta yang akan menghubungkan Brunei, Malaysia, dan Indonesia ini.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Perdana Menteri Sarawak, Abang Johari Openg mengatakan, ia hanya membaca proposal kereta api Trans-Borneo dari pemberitaan media baru-baru ini, dan pemerintah negara bagian belum dihubungi oleh pihak yang mendukung proyek tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Mungkin usulan pihak swasta yang tidak melibatkan pemerintah. Kalau kita mau membangun jalur kereta api Kalimantan-Borneo, harus ada kesepakatan antara Malaysia, Indonesia, dan Brunei,” ujar Johari diberitakan Free Malaysia Today, Selasa (2/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Johari mengatakan, unit perencanaan perekonomian masih mempelajari kelayakan jaringan kereta api yang menghubungkan Sarawak dengan wilayah lain di Kalimantan.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Mereka akan melakukan diskusi antarpemerintah dengan Indonesia dan Brunei untuk menemukan konsensus dalam pengembangan jalur kereta Trans-Borneo,” katanya.

Berita Lainnya:
Bank Aceh Syariah Raih Five Star Innovation Exellent Award 2024 Kategori Reputable Bank

Rencana pembangunan kereta cepat ini juga ditanggapi Menteri Perhubungan Malaysia, Anthony Loke, yang menyebut rencana ini masih dalam tahap proposal dan belum ditawarkan kepada perusahaan mana pun. Dia mengatakan, tender untuk melakukan studi kelayakan proyek tersebut baru akan dibuka pada Mei mendatang.

“Proyek Kereta Api Trans Borneo saat ini baru sebatas usulan dan tahun ini pemerintah akan melakukan studi kelayakan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub Malaysia) belum menyelesaikan dokumen tender, dan tender untuk studi kelayakan belum ditawarkan,” ujarnya.

Ia memperkirakan studi kelayakan akan memakan waktu sembilan bulan dan baru diketahui apakah proyek itu bisa dilaksanakan atau tidak dari segi komersial, teknis, dan aspek lainnya.

Untuk itu, ia berpesan kepada semua pihak untuk berhati-hati terhadap pengumuman perusahaan swasta mengenai proyek-proyek besar, seraya menambahkan bahwa mega proyek apa pun hanya dianggap sah jika diumumkan oleh pemerintah.

Berita Lainnya:
Rocky Gerung: Prabowo Akan Memilih APBN untuk Biayai Makan Siang Gratis daripada IKN

“Kalau mereka (perusahaan swasta asal Brunei) menyatakan ingin membangun jalur kereta api di Sabah dan Sarawak, tentu memerlukan persetujuan dari pemerintah Malaysia serta pemerintah negara bagian Sabah dan Sarawak. Sejauh ini belum ada persetujuan seperti itu, dan kami belum pernah bernegosiasi dengan perusahaan ini,” ujar Loke.

“Jadi, saya berpesan agar pernyataan atau pemberitaan seperti ini harus diverifikasi terlebih dahulu karena ini membingungkan masyarakat,” katanya.

Brunergy Utama Sdn Bhd, sebuah perusahaan yang berbasis di Brunei, mengumumkan  akan membangun proyek kereta cepat yang menghubungkan wilayah Kalimantan, Sarawak, Sabah dan Brunei. Kereta cepat ini dirancang untuk memperpendek jarak perjalanan antara Kalimantan, Sarawak, Sabah, dan Brunei dan dibangun dalam dua tahap dengan rute sepanjang 1.600 kilometer dengan kereta api yang mampu mencapai kecepatan hingga 350 km per jam.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi