Selasa, 30/04/2024 - 01:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Tanda Stroke akan Datang dalam Waktu 90 Hari, Perhatikan 5 Ciri Ini

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Sering kali seseorang dapat mengalami apa yang disebut stroke ringan atau “peringatan stroke” sebelum mengalami stroke berikutnya. Secara klinis, hal ini dikenal sebagai serangan iskemik transien atau TIA.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Beberapa ahli mempermasalahkan ungkapan ini, terutama karena TIA sama seriusnya dengan stroke dan tetap harus diobati. Menurut American Heart Association, hampir satu dari lima orang yang diduga mengalami serangan iskemik transien akan mengalami stroke total dalam waktu 90 hari.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Gejala TIA adalah gejala mirip stroke yang umumnya berlangsung beberapa menit karena gangguan suplai darah ke sebagian otak,” kata salah satu direktur Kentucky Neuroscience Institute, dr Larry Goldstein.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Meskipun definisi tradisional gejala TIA menyatakan bahwa gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, sebagian besar TIA berlangsung singkat dan berlangsung kurang dari satu jam. Dilansir laman Huffpost, para ahli membagikan tanda-tanda peringatan dini serangan iskemik transien dan apa yang harus dilakukan jika mengalaminya:

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Kanker Prostat Diprediksi Meningkat 2 Kali Lipat pada 2040

1. Kesulitan dan kelemahan keseimbangan

Salah satu tanda paling umum dari TIA adalah kesulitan dan kelemahan keseimbangan. “Biasanya hal ini terjadi pada satu sisi tubuh,” kata profesor neurologi dan direktur stroke medis di Rumah Sakit Yale New Haven, dr Hardik Amin.

2. Kehilangan penglihatan

“Seseorang juga mungkin mengalami kehilangan penglihatan pada satu atau kedua mata atau penglihatan ganda,” kata dr Goldstein.

Ini bukan berarti tidak melihat apa pun. Penglihatan ganda juga dikenal sebagai diplopia adalah ketika seseorang melihat dua gambar dari satu objek sambil melihatnya.

3. Wajah terkulai atau mati rasa

Gejala lainnya adalah wajah terkulai atau kehilangan kontrol otot di satu sisi wajah. Seseorang mungkin mengalami mati rasa dan mungkin sulit untuk tersenyum atau menggerakkan bagian mulutnya. Kondisi ini mirip dengan Bell’s palsy, suatu kondisi yang menyebabkan kelumpuhan wajah yang serupa. Meskipun stroke biasanya akan menimbulkan gejala lain juga, tetap penting untuk segera memeriksakan diri meskipun ini adalah satu-satunya masalah yang dialami.

4. Kelemahan lengan

Menurut dr Goldstein, kelemahan lengan adalah kemungkinan tanda peringatan TIA. Mengangkat benda dan mengangkat lengan mungkin terasa seperti tugas yang sulit, terutama jika seseorang belum pernah mengalami kesulitan melakukan hal tersebut sebelumnya. Gejala ini juga biasanya terjadi pada satu sisi tubuh.

Berita Lainnya:
Penderita Stroke Disarankan Makan Kacang-kacangan dan Hindari Santan

5. Kelainan bicara

“Seseorang mungkin mengalami kesulitan dalam berbicara atau menemukan kata-kata yang tepat,” kata dr Amin. Kata-kata yang keluar mungkin tidak jelas atau campur aduk, sehingga mengejutkan pembicara dan orang yang mereka cintai.

TIA merupakan keadaan darurat dan siapa pun yang mengalaminya harus segera mendapatkan pertolongan medis. Kabar baiknya adalah risiko terkena stroke dapat diturunkan secara drastis dengan pengobatan yang ditargetkan sedini mungkin.

“Dokter dapat melakukan pemindaian otak dan pembuluh darah, mengevaluasi fungsi jantung, dan menyaring faktor risiko kardiovaskular yang meningkatkan risiko stroke,” kata dr Amin.

“Mengobati kondisi seperti plak di arteri, aritmia jantung, hipertensi, diabetes, dan lain-lain dapat secara signifikan menurunkan risiko stroke di masa depan, yang dapat menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian,” kata dia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi