Selasa, 30/04/2024 - 10:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

BRIN: Pemanfaatan Obat Herbal untuk Hewan Kian Masif

ADVERTISEMENTS

Penjaga kandang menyiapkan jamu kunyit untuk sapi yang terpapar penyakit PMK di Segoroyoso, Bantul, Yogyakarta, Selasa (14/6/2022).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan pemanfaatan obat untuk hewan yang bersumber dari kekayaan biodiversitas kian marak digunakan oleh masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, Indi Dharmayanti mengatakan, untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin berkembang, maka riset dan inovasi tentang obat hewan harus terus dilakukan di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Obat herbal semakin banyak digunakan pada hewan dalam mencegah dan melumpuhkan penyakit. Juga sebagai bahan terapi yang dapat meningkatkan manfaat obat atau menurunkan toksisitas obat,” ujar Indi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Iran Serang Israel, Emirates Batalkan Sejumlah Penerbangan

Obat hewan adalah sediaan yang dapat digunakan untuk mengobati hewan, mengurangi atau menghilangkan gejala melalui modifikasi proses kimia dalam tubuh yang meliputi sediaan biologi hingga sediaan obat alami. Penggunaan obat hewan berupa tindakan medik yang dilakukan untuk meningkatkan kekebalan, pencegahan, dan penyembuhan penyakit hewan serta peningkatan kesehatan dan upaya pemulihan kesehatan hewan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Indi mengungkapkan bahwa kemunculan penyakit infeksius dan noninfeksius cenderung meningkat dalam kurun waktu tiga dekade terakhir. Pemantauan dan penggalian penyakit hewan melalui penelitian medis dilakukan untuk mencegah, menangani diagnosis, dan pengobatan penyakit.

Berita Lainnya:
BI dan IFSB Susun Rencana Pengembangan Keuangan Syariah Global

Menurut dia, tantangan utama dalam riset venteriner adalah memberikan hasil riset bidang venteriner yang dapat digunakan oleh masyarakat. Terutama terkait peningkatan kesehatan hewan peliharaan, hewan ternak, satwa liar dan juga memberikan dukungan dalam pengendalian penyakit pada hewan serta kesehatan masyarakat.

“Indonesia merupakan negara yang kaya flora dan fauna yang berpotensi dalam menghasilkan obat untuk penyakit hewan ataupun pada manusia,” kata Indi.

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi