Sabtu, 18/05/2024 - 05:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Ingin Panggil Si Kakak, Orang Tua Kadang Malah Teriaki Nama Si Adik, Ini Penyebabnya

JAKARTA — Keluarga dengan minimum dua anak tentu akrab dengan kebiasaan orang tua yang salah memanggil sang kakak namun nama adik yang disebut. Selain itu, kita juga bisa secara tidak sengaja memanggil nama seseorang dengan nama orang lain.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Mengapa hal ini terjadi, terutama pada orang yang paling kita kenal? Kesalahan ini disebut dengan kesalahan “Freudian”. Bertentangan dengan anggapan umum, hal ini tidak selalu merupakan tanda pelupa atau kurangnya perhatian.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dilansir Indian Express, Rabu (17/4/2024), Dr Mazher Ali, konsultan psikiater, CARE Hospitals, Banjara Hills, Hyderabad, India, mengatakan otak menyimpan informasi tentang orang-orang yang kita kenal dalam jaringan yang kompleks.  Jaringan ini dikenal sebagai Jaringan Mental Semantik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Maknai Hari Ibu Internasional, Indira Sudiro Ajak Wanita Hidup Sehat dan Seimbang

Jaringan Mental Semantik menghubungkan nama, wajah, kepribadian, dan hubungan kita dengan individu tersebut.  Terkadang, saat mengambil nama seseorang, informasi lain yang terkait erat terpicu, sehingga menyebabkan kesalahan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Misalnya, jika Anda memikirkan pencapaian adik baru-baru ini sembari mencoba mengingat nama orang tua, namanya mungkin muncul secara tidak sengaja. Sejatinya, ada sains di balik cinta dan salah menyebut nama orang yang kita cintai.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan kognitif Samantha Deffler menambahkan lapisan lain pada cerita ini. Studinya yang diterbitkan dalam jurnal Memory and Cognition menunjukkan bahwa kesalahan pemanggilan dapat dipengaruhi oleh keadaan emosi kita.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Contohnya, orang tua yang memanggil anaknya dengan nama anak yang lain mungkin secara tidak sadar merenungkan saat-saat bersama anak lain atau merasa terbebani oleh tuntutan menjadi orang tua.  Yang penting, Dr Ali menekankan bahwa hal ini tidak serta merta menunjukkan emosi negatif terhadap anak yang salah disebut namanya.

ADVERTISEMENTS

Sebaliknya, itu bisa jadi merupakan hubungan emosional sementara yang memicu salah nama. Selain itu, penelitian Deffler bahkan menemukan hubungan yang mengejutkan antara salah menyebut nama dan hubungan cinta.

ADVERTISEMENTS

Orang-orang yang menjalin hubungan romantis terkadang memanggil pasangannya dengan nama kerabatnya. Hal ini menunjukkan bahwa otak mungkin mengategorikan orang-orang yang dicintai dalam “kolam” emosional yang sama di Jaringan Mental Semantik.

Berita Lainnya:
Dr Richard Lee Ungkap Skincare Etiket Biru 'Abal-Abal' Bisa Lebih Bahaya

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi