Sabtu, 27/07/2024 - 16:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

DKPP Diminta Memutus demi Keadaban Publik Terkait Dugaan Asusila Ketua KPU

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) diminta memutuskan yang terbaik bagi keadaban publik dalam hal penanganan aduan dugaan tindakan asusila Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Hasyim Asy’ari. Aduan asusila sebelumnya dinilai tak memberikan efek jera kepada yang bersangkutan.

ADVERTISEMENTS
Selamat ulang tahun ke-57 Bapak Bustami, S.E., M.Si, Penjabat Gubernur Aceh

“Dalam kasus aduan asusila yang kedua setelah Wanita Emas, tentu putusan pertama boleh jadi tidak memberikan efek jera pada Ketua KPU RI. Bisa jadi pada sidang kedua dinyatakan melanggar kembali akan dijatuhkan sanksi terakhir, yakni pemberhentian tetap,” ucap Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Nurlia Dian Paramita kepada Republika, Senin (22/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa 2024

Dia menjelaskan, Pasal 22 Peraturan DKPP Nomor 2 Tahun 2017 tentang Kode Etik dan Pedoman Prilaku Penyelenggara Pemilu mengatur beberapa sanksi. Sanksi-sanksi itu, di antaranya teguran tertulis, pemberhentian sementara, dan pemberhentian tetap. Dalam hal ini, peringatan keras termasuk ke dalam kategori peringatan tertulis.

Berita Lainnya:
Pilu Momen Anak Temani Ibu Grebek Ayah di Rumah Selingkuhan, 'Pa Ini Anak Papa'
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses atas Perpanjangan masa Jabatan Muhammad Iswanto sebagai Pj Bupati Aceh Besar dari Bank Aceh Syariah

Menurut Nurlia, secara spesifik dalam peraturan DKPP tidak dimaknai apa yang dimaksud dengan peringatan keras dan berapa kali penyelenggara dapat dijatuhkan sanksi peringatan keras. Sebab, kata dia, publik sudah mengetahui dalam putusan kasus serupa sebelumnya Ketua KPU telah mendapatkan peringatan keras yang kedua kalinya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah dari Bank Aceh Syariah

“Maka, ini menjadi sinyal kepada Ketua KPU dan penyelenggara pemilu untuk lebih menjaga etika bukan hanya dalam menjalankan tugas saja, tapi dalam merumuskan kebijakan harus lebih responsif dan progresif,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Selamat HUT Bhayangkara ke-78 tahun dari Bank Aceh Syariah 2024

Dia menyampaikan, sebagai evaluasi, seharusnya penyelenggara yang mendapatkan sanksi etik mendapatkan ‘pembinaan’ atau ‘orientasi lagi’, Tapi, karena ini levelnya pusat, maka adanya ‘ruang kosong’. Karena seharusnya, kata dia, level pusat itu menjadi teladan bagi penyelenggara di daerah.  

Berita Lainnya:
DKPP Sebut Ketua KPU Paksa Berhubungan Badan, Ini Cara Mengendalikan Nafsu dalam Islam
ADVERTISEMENTS
Wifi Gratis untuk Rekening Baru di Bank Aceh Syariah

Sebab itu pula dia melihat hal tersebut dapat menjadi evaluasi dalam membangun sistem penyelenggaraan pemilu, yang jika disadari masih memiliki ruang kosong. Di satu sisi, kata dia, jika penyelenggara daerah melanggar etik, itu akan mendapatkan pembinaan dari penyelenggara level di atasnya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Salurkan 212 Ekor Hewan Kurban kepada Warga Aceh 2024

“Sekarang kalau penyelenggara yang paling atas melanggar etik, siapa yang akan membina? DKPP sebagai Lembaga tertinggi yang menangani hal tersebut harus mampu memutuskan yang terbaik bagi keadaban publik,” jelas dia.

ADVERTISEMENTS
Sukseskan Hari Indonesia Menabung (HIM) dari Bank Aceh Syariah - 1 Juli 2024

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
Bahagia itu Sederhana dari Bank Aceh Syariah


Reaksi & Komentar

وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِّلْكَافِرِينَ عَرْضًا الكهف [100] Listen
And We will present Hell that Day to the Disbelievers, on display - Al-Kahf ( The Cave ) [100] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi