Selasa, 21/05/2024 - 05:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Kelompok HAM: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di Eropa Alami Penindasan

Seorang pengunjuk rasa dibawa pergi oleh polisi Universitas Texas di Austin di kampus Senin, 29 April 2024.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 PARIS — Kelompok hak asasi manusia (HAM) mengatakan pihak berwenang di Eropa menekan protes-protes di pro-Palestina. Peneliti Amnesty International Julia Hall mengatakan pihak berwenang menggunakan undang-undang ujaran kebencian dan kontra-terorisme.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Kami benci melihat undang-undang ujaran kebencian dan kontra-terorisme diinstrumentalisasi, dijadikan senjata terhadap apa yang sah berdasarkan standar internasional,” kata Hall seperti dikutip dari Aljazirah, Senin (29/4/2024).

Hall menambahkan terdapat ‘gelombang pembatalan dan penargetan terhadap pengunjuk rasa damai, akademisi, siapa pun yang pada dasarnya menunjukkan solidaritas pada hak asasi manusia Palestina atau mengkritik negara Israel.’

Dalam laporannya European Civic Forum yang berbasis di Brussels mengatakan setidaknya pihak berwenang di 12 negara anggota Uni Eropa mengambil tindakan tidak proporsional, termasuk melarang unjuk rasa berdasarkan resiko pada ‘ketertiban umum’ dan ‘keamanan’.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Israel Paksa 17 Petugas Medis Evakuasi Dari Rafah

Pihak berwenang Prancis melarang demonstrasi dan membatalkan konferensi pro-Palestina. Baru-baru polisi Prancis juga memanggil dua politisi sayap kiri untuk diinterogasi atas dugaan dukungan terhadap terorisme.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sementara pada awal bulan ini Jerman melarang mantan Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis masuk untuk mencegah propaganda anti-semit dan anti-Israel. Polisi juga membubarkan lusinan pengunjuk rasa yang mendirikan tenda sebagai aksi pro-Palestina di halaman depan Universitas Sorbonne, Paris. Aksi ini digelar selama tiga hari setelah protes di universitas Sciences Po di Paris dan terjadi di tengah gelombang unjuk rasa serupa di seluruh kampus di Amerika Serikat (AS).

Berita Lainnya:
Turki Akan Bergabung dengan Afsel dalam Gugatan Genosida Afsel ke ICJ

“Kami memiliki alasan yang sama seperti di Yale, di Columbia, di Sciences Po untuk mengecam apa yang kami lihat,” kata seorang mahasiswa yang hanya mengungkapkan namanya Leonard saat berunjuk rasa di depan gerbang Sorbonne. Sorbonne merupakan salah satu universitas tertua di Prancis.

ADVERTISEMENTS

Universitas itu menutup gedung-gedungnya selama unjuk rasa damai. Mahasiswa bersorak ‘Bebaskan Palestina’ dan mendesak institusi tempat mereka belajar mengecam Israel. Beberapa politisi Prancis, termasuk Mathilde Panot yang memimpin kelompok kiri LFI di parlemen di Majelis Nasional, mengajak para pendukungnya untuk bergabung dalam protes Sorbonne melalui media sosial.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi