PALESTINA – Gerakan Perlawanan Islam Hamas mulai melakukan pengaturan untuk menggelar pemilihan internal organisasi di seluruh wilayah operasionalnya. Informasi tersebut disampaikan kepada media Ultra Palestine, dilansir RNN, (Jumat, 26/12/2025)
Menurut sumber tersebut, pemilihan dijadwalkan berlangsung pada Januari mendatang dan akan diawali dengan pemilihan kepemimpinan di tiga wilayah utama, yakni Gaza, Tepi Barat, dan wilayah luar negeri. Tahapan selanjutnya akan dilanjutkan dengan pembentukan Dewan Syura Umum, sebelum berpuncak pada pemilihan Biro Politik Umum atau kantor eksekutif, termasuk pemilihan pemimpin tertinggi gerakan.
Sumber yang sama menyebutkan bahwa Hamas juga sedang bersiap untuk memilih kepala baru Biro Politik dalam beberapa minggu ke depan, menyusul wafatnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar. Sejak kematiannya, Hamas diketahui menjalani fase kepemimpinan sementara.
Pemimpin yang akan terpilih disebut akan menghadapi tantangan besar, termasuk menyeimbangkan warisan kepemimpinan para tokoh sebelumnya dengan tekanan kemanusiaan dan politik yang dihadapi Jalur Gaza, serta dinamika regional yang diperkirakan semakin kompleks memasuki tahun 2026.
Dalam konteks tersebut, dua nama dilaporkan mencuat sebagai kandidat utama, yakni Khalil Al-Hayya, kepala Hamas di Jalur Gaza, dan Khaled Meshaal, pemimpin Hamas yang berbasis di luar negeri. Berdasarkan perkiraan internal, Khalil Al-Hayya disebut memiliki peluang lebih kuat, didukung oleh dukungan signifikan dari kepemimpinan Hamas di Tepi Barat, termasuk Zaher Jabareen, serta sayap militer Brigade Izzuddin Al-Qassam.
Sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa jumlah anggota yang akan dipilih dalam struktur kepemimpinan pusat berkisar antara 18 hingga 22 orang. Meski sempat muncul wacana penundaan pemilihan selama satu tahun, Hamas dilaporkan tetap melanjutkan persiapan sesuai jadwal Januari.
Terkait kondisi di lapangan, Hamas menegaskan bahwa Jalur Gaza dinyatakan sepenuhnya siap untuk menjalani proses pemilihan internal meskipun agresi militer Israel masih berlangsung. Komunikasi antar jenjang kepemimpinan disebut tetap berjalan, dan seluruh posisi yang sempat kosong akibat terbunuhnya sejumlah komandan telah diisi kembali.
Gerakan tersebut juga menekankan bahwa tidak terdapat kekosongan kepemimpinan, baik pada sayap politik maupun militer di Gaza.
Sebelumnya, Yahya Sinwar terpilih secara aklamasi sebagai kepala Biro Politik Hamas oleh Dewan Syura pada Agustus 2024, menyusul wafatnya Ismail Haniyeh pada Juli 2024. Pemilihan internal yang direncanakan ini sejatinya dijadwalkan berlangsung pada Maret 2025, namun ditunda akibat perang yang berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata pada 10 Oktober 2025. (*)






























































































