UPDATE

NASIONAL
NASIONAL

Baliho Ganjar-Mahfud Banyak Dicopot, Ruhut Sitompul: Kami Sangat Teraniaya

BANDA ACEH -Situasi Politik dan hukum di Tanah Air belakangan ini sangat memprihatinkan. 

Mulai dari adanya kontroversi Mahkamah Konstitusi (MK) yang berujung putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) bahwa Anwar Usman saat menjabat Ketua MK dinyatakan melanggar etik, hingga masifnya pencopotan baliho milik pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar PranowoMahfud MD, di sejumlah wilayah di Indonesia.

Demikian dipaparkan Jurubicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Ruhut Sitompul, saat jumpa pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12).

Ruhut bahkan mengaku merasa teraniaya akibat berbagai peristiwa tersebut.

“Tadi abang kita (Todung Mulya Lubis, red) juga cerita mengenai baliho ya, begitu juga yang lain-lain, kami sangat teraniaya sekarang. Itu yang saya katakan salah satu tempat kami mengadu,” keluh Ruhut.

Berita Lainnya:
Pengamat: Ketika Polisi Masuk ke Berbagai Sektor, Itu Berbahaya bagi Demokrasi

Menurut Ruhut, wajar apabila rakyat bertanya-tanya tentang putusan MK hingga akhirnya Gibran Rakabuming Raka berhasil lolos menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Tak terkecuali Ganjar Pranowo yang menanyakan Prabowo terkait putusan MK yang melahirkan putusan MKMK saat Debat capres perdana pada Selasa lalu (12/12).

“Kaitan dengan putusan MK, siapa yang tidak sensi? Rakyat juga ingin tahu. Karena itu ditanya oleh Pak Ganjar (saat debat capres), kok jadi marah ya? Sampai sekarang masih terbawa-bawa. Tapi faktanya ya, pamannya Gibran yang enggak enak aja ya, Ketua MKMK mengatakan ya, enggak dipecat, ya itu dipecat sebenarnya, itu fakta,” tuturnya.

Atas dasar itu, Ruhut mengkritik kondisi hukum dan politik di Indonesia yang menurutnya sudah sangat keterlaluan dan tidak bisa dibiarkan terjadi seperti sekarang.

Berita Lainnya:
Terbitkan Perpol 10 Tahun 2025, Gatot Nurmantyo: Kapolri Menantang Konstitusi Secara Frontal

“Ini sudah kebangetan,” tegasnya.

Meski demikian, Ruhut tetap mengingatkan kepada pihak-pihak tertentu yang masih bersikeras untuk melakukan cara-cara yang dinilainya sudah kebangetan ini karena rakyat dan kaum terpelajar terus memonitor.

“Hati-hati, adik-adik kita mahasiswa nanti bisa marah. Mereka moral force, suara moral, kekuatan moral mereka kalau melihat begini, waduh ini sudah kebangetan sekali,” kata Ruhut.

“Kami tetap seperti yang dikatakan Pak Todung Mulia Lubis, ingin semua suasana kondusif, tapi kalau dibeginikan terus, di daerah semua sudah mau nanya kepada kami ya kok jadi begini? Ya memang ya,” imbuhnya.

Turut hadir saat jumpa pers, Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis, juga para Jurubicara TPN Ganjar-Mahfud seperti Chico Hakim, Rinto Wardana, dan Boy Agustinus Sahala Pratama. 

Reaksi

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.