Selasa, 28/05/2024 - 22:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Kementan: Diversifikasi ke Pangan Lokal Solusi Hindari Krisis

Indonesia harus bisa penuhi kebutuhan pangan secara mandiri dan tak tergantung impor

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

JAKARTA – Kepala Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian (PPSDM Kementan) Dedi Nursyamsi mengatakan diversifikasi ke pangan lokal menjadi solusi agar Indonesia terhindar dari krisis pangan global.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


“Solusinya adalah kita mesti genjot pangan lokal, kita harus diversifikasi pangan impor menjadi pangan lokal. Ganti gandum dengan umbi-umbian, dengan singkong, dengan lobak, dan lain sebagainya,” kata Dedi dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Sabtu (11/6/2022).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak


Dedi menyebut harga-harga pangan yang meningkat signifikan pada saat ini merupakan gejala dari krisis pangan yang mulai terjadi. Krisis pangan tersebut diakibatkan oleh kurangnya pasokan pangan di dunia karena perubahan iklim. Naiknya permukaan air laut yang membanjiri lahan pertanian, kemarau panjang, kebakaran hutan, dan serbuan hama pada lahan pertanian menyebabkan penurunan produksi komoditas pertanian yang berakibat pada minimnya pasokan dan melonjaknya harga pangan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan
Berita Lainnya:
Cek Pertanaman Padi di Sulsel, Ini Arahan Mentan


Menurut Badan Pangan Dunia (FAO), kata Dedi, Indonesia adalah salah satu negara yang terdampak dari krisis pangan global dikarenakan jumlah penduduknya yang banyak. Oleh karena itu, menurut Dedi, Indonesia harus bisa memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri dan tidak tergantung dengan komoditas pangan impor.


“Umbi-umbian, pangan lokal itu berlimpah sesungguhnya di negara kita. Namun sayangnya kenapa orang Indonesia kok sukanya mi yang berasal dari gandum, padahal gandumg itu pangan subtropis,” kata Dedi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Mentan Gandeng TNI Kawal Optimasi Program Pompanisasi di Indonesia


Dia berharap Indonesia bisa mendiversifikasi pangan dari mi yang terbuat dari gandum menjadi mi yang berbahan dasar dari pangan lokal seperti singkong dan sagu. “Ganti gandum dengan umbi-umbian dengan singkong, dengan sagu, dengan pisang. Ganti jeruk mandarin dengan jeruk Medan, jeruk Pontianak, dan lain sebagainya. Ganti gula pasir jadi gula kelapa, jadi gula aren, atau gula merah. Itu yang harus kita lakukan,” paparnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Dia menekankan agar Indonesia menggenjot pangan lokal dari hulu sampai hilir, yaitu meningkatkan produktivitas, hilirisasi, dan olahannya. “Karena olahan inilah yang akan mendorong dari produksinya,” terang Dedi.

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi