Selasa, 07/05/2024 - 20:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Kementan: Diversifikasi ke Pangan Lokal Solusi Hindari Krisis

ADVERTISEMENTS

Indonesia harus bisa penuhi kebutuhan pangan secara mandiri dan tak tergantung impor

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA – Kepala Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian (PPSDM Kementan) Dedi Nursyamsi mengatakan diversifikasi ke pangan lokal menjadi solusi agar Indonesia terhindar dari krisis pangan global.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Solusinya adalah kita mesti genjot pangan lokal, kita harus diversifikasi pangan impor menjadi pangan lokal. Ganti gandum dengan umbi-umbian, dengan singkong, dengan lobak, dan lain sebagainya,” kata Dedi dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Sabtu (11/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dedi menyebut harga-harga pangan yang meningkat signifikan pada saat ini merupakan gejala dari krisis pangan yang mulai terjadi. Krisis pangan tersebut diakibatkan oleh kurangnya pasokan pangan di dunia karena perubahan iklim. Naiknya permukaan air laut yang membanjiri lahan pertanian, kemarau panjang, kebakaran hutan, dan serbuan hama pada lahan pertanian menyebabkan penurunan produksi komoditas pertanian yang berakibat pada minimnya pasokan dan melonjaknya harga pangan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Revisi Permentan, Amran Jaring Pendapat dari Peternak Unggas


Menurut Badan Pangan Dunia (FAO), kata Dedi, Indonesia adalah salah satu negara yang terdampak dari krisis pangan global dikarenakan jumlah penduduknya yang banyak. Oleh karena itu, menurut Dedi, Indonesia harus bisa memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri dan tidak tergantung dengan komoditas pangan impor.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Umbi-umbian, pangan lokal itu berlimpah sesungguhnya di negara kita. Namun sayangnya kenapa orang Indonesia kok sukanya mi yang berasal dari gandum, padahal gandumg itu pangan subtropis,” kata Dedi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
PNM Sebut Nasabah yang Ngamuk Saat Ditagih akan Sulit Dapat Pinjaman  


Dia berharap Indonesia bisa mendiversifikasi pangan dari mi yang terbuat dari gandum menjadi mi yang berbahan dasar dari pangan lokal seperti singkong dan sagu. “Ganti gandum dengan umbi-umbian dengan singkong, dengan sagu, dengan pisang. Ganti jeruk mandarin dengan jeruk Medan, jeruk Pontianak, dan lain sebagainya. Ganti gula pasir jadi gula kelapa, jadi gula aren, atau gula merah. Itu yang harus kita lakukan,” paparnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Dia menekankan agar Indonesia menggenjot pangan lokal dari hulu sampai hilir, yaitu meningkatkan produktivitas, hilirisasi, dan olahannya. “Karena olahan inilah yang akan mendorong dari produksinya,” terang Dedi.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi