Sabtu, 18/05/2024 - 02:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Masih Bayi Sudah Disunat, Ini Manfaatnya

Faktor budaya biasanya memengaruhi usia anak untuk disunat.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Di Indonesia, anak-anak biasanya menjalani sunat saat anak mulai menginjak usia sekolah dasar. Namun rupanya, dari segi medis, sunat sejak bayi punya potensi lebih bermanfaat untuk meminimalisasi risiko kesehatan maupun trauma psikologi.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dr Mahdian Nur Nasution SpBS selaku founder Rumah Sunat dr Mahdian mengatakan, faktor budaya memang memengaruhi usia anak untuk disunat. Namun, dari sisi medis, anak dapat disunat sejak usia bayi. Apa sisi positif sunat saat anak masih bayi?

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Sertu Eko Purwanto Babinsa Kodim 0104/Aceh Timur Wakili Kodam IM Terima Apresiasi Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting

“Kalau masih bayi, lukanya paling cepat sembuh,” kata dr Mahdian di Jakarta.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


Berat badan bayi umumnya akan bertambah beberapa kali lipat dalam enam bulan awal kehidupannya. Artinya, jika ada luka di sel kulit, maka akan cepat menyusul dan normal kembali. Kedua, alasannya karena 40 persen bayi, kulupnya umumnya sudah tertutup.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Jadi, ada risiko tinggi infeksi jika kotoran dari kulup yang tertutup itu tidak dibersihkan. Andaikan bayi sudah disunat, risiko tersebut bisa dicegah.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Pj Gubernur dan Ketua DPRA Dukung Peluncuran Pilkada Aceh

Dr Mahdian menjelaskan, manfaat lain dari sunat sejak bayi adalah minim trauma. Trauma berat juga bisa berdampak pada kehidupan anak suatu hari.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Kenapa ada fobia ketinggian? Begitu naik, lemas dengkulnya, mungkin dari kecil pernah jatuh. Kalau anak sudah SD, mengalami bengkak, berdarah, jadi trauma. Kalau mau dioperasi, takutnya setengah mati,” kata dr Mahdian.

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi