Sabtu, 25/05/2024 - 22:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AFRIKAINTERNASIONAL

Milisi Bersenjata Serang Bus Penumpang di Rwanda

Serangan bus di Rwanda menewaskan supir bus dan seorang penumpang.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 KIGALI — Kepolisian Rwanda mengatakan dua orang tewas dan enam lainnya terluka dalam penembakan yang diduga dilakukan milisi bersenjata pada sebuah bus di barat daya negara itu. Bus datang dari perbatasan negara tetangga Burundi.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Dalam pernyataannya Ahad (19/6/2022) polisi mengatakan serangan itu menewaskan supir bus dan seorang penumpang. Polisi yakin serangan dilakukan National Liberation Front (FLN) sayap organisasi anti pemerintah Movement for Democratic Change (MRCD).

Berita Lainnya:
Pihak Berwenang Rusia Kembali Tangkap Pejabat Tinggi Kementerian Pertahanan


“Preman bersenjata yang diduga sisa-sisa FLN beroperasi lintas perbatasan, menembak bus penumpang umum,” kata Kepolisian Nasional Rwanda.


Mereka menambahkan polisi melacak pelaku penyerangan dari lokasi kejadian ke jalan Nyambage-Rusizi di distrik Nyungwe Forest. Pemerintah mengatakan FLN pernah menggelar serangan dari wilayah hutan Nyungwe yang dekat dengan perbatasan Burundi pada 2018 lalu.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Tersingkir dari Komunitas Internasional, Israel Bak Pariah


Pada April lalu pemerintah Rwanda menjatuhkan hukuman 25 tahun penjara pada Paul Rusesabagina karena keterlibatannya dengan MRCD.  Kisah Rusesabagina  menampung ratusan orang selama genosida 1994 diadaptasi ke dalam film Hotel Rwanda.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Pada bulan September ia didakwa delapan pasal terorisme. Ia membantah semua dakwaan sebut.


sumber : Reuters

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi