Jumat, 26/04/2024 - 10:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Turki Tolak Gabung Barat Sanksi Rusia

ADVERTISEMENTS

Turki mempertahankan posisinya untuk tidak bergabung menjatuhkan sanksi ke Rusia

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

ANKARA – Turki mempertahankan posisinya untuk tidak bergabung atau membuntuti Barat dalam menjatuhkan sanksi ke Rusia. Ankara masih memprioritaskan kepentingan ekonominya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kami telah menyatakan bahwa kami tidak akan bergabung dalam sanksi. Sebab ini berasal dari keuntungan ekonomi kami, kami bergantung pada sumber energi eksternal,” kata juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin, Ahad (26/6/2022), dilaporkan Sputnik.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menurut Kalin, sikap dan posisi negaranya telah secara terbuka disampaikan kepada Barat. “Ada pemahaman (dari Barat). Sanksi terhadap Rusia akan memukul, pertama, perekonomian Turki. Kami tidak menginginkan hal itu,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Sejak Ahad (26/6/2022) lalu, para pemimpin negara anggota G7, yakni Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Jepang, Jerman, Prancis, dan Italia melangsungkan pertemuan tingkat tinggi di Elmau, Bavaria, Jerman. Konflik Ukraina menjadi salah satu isu pokok dalam konferensi tersebut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Dukungan Biden untuk Israel Terus Memicu Unjuk Rasa

Setelah membidik berbagai sektor perekonomian, negara anggota G7 berencana menerapkan larangan impor emas dari Rusia. Menurut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, sanksi demikian akan secara langsung memukul oligarki Rusia dan menyerang jantung mesin perang Presiden Vladimir Putin.

“Putin menyia-nyiakan sumber dayanya yang semakin berkurang untuk perang yang tidak berguna dan biadab ini. Dia membiayai egonya dengan mengorbankan rakyat Ukraina dan Rusia. Kita perlu membuat rezim Putin kelaparan karena pendanaannya,” ujar Johnson, dilaporkan Euronews.

Dalam beberapa tahun terakhir, emas menjadi komoditas ekspor terbesar Rusia setelah energi. Menurut Gedung Putih, nilai ekspornya mencapai hampir 19 miliar dolar AS atau sekitar 5 persen dari ekspor emas global pada 2020. Sekitar 90 persen emas Rusia diekspor ke negara anggota G7. Dari total yang dikirim, lebih dari 90 persen di antaranya masuk ke Inggris.

Berita Lainnya:
Gencatan Senjata Hamas-Israel Diusulkan Dilakukan Tiga Tahap

Pada 31 Mei lalu, Uni Eropa telah menyetujui embargo parsial terhadap komoditas minyak Rusia. Hungaria, Slovakia, serta Republik Ceko diberi pengecualian dan tetap diperkenankan memperoleh pasokan minyak Rusia yang dikirim lewat pipa Druzhba. Keputusan embargo bertujuan menghentikan 90 persen impor minyak mentah Rusia ke 27 negara anggota Uni Eropa. Hal itu akan berlaku penuh akhir tahun ini.

Embargo yang dilakukan perhimpunan Benua Biru akan menjadi sanksi paling keras terhadap Moskow sebagai konsekuensinya menyerang Ukraina. Namun di sisi lain, sanksi tersebut bakal turut mempengaruhi Uni Eropa. Pada 2020, Rusia merupakan pemasok seperempat impor minyak Uni Eropa. Eropa adalah tujuan hampir separuh dari ekspor minyak mentah dan produk minyak Rusia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi