Jumat, 03/05/2024 - 14:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Produk Baja Indonesia Tembus Pasar Selandia Baru

ADVERTISEMENTS

Selandia Baru belum tercatat sebagai negara utama tujuan ekspor baja Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 BEKASI — Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melepas ekspor produk baja ke Selandia Baru oleh PT Gunung Raja Paksi (GRP), Selasa (26/7/2022). Total volume baja yang diekspor mencapai 3.800 ton dengan nilai sekitar 4 juta dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Zulkifli mengatakan, Selandia Baru saat ini memang belum tercatat sebagai negara utama tujuan ekspor baja maupun besi dari Indonesia. Pasalnya, Selandia baru menjadi negara yang menetapkan standar tinggi untuk impor produk baja.  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Kalau New Zealand sudah bisa, maka seluruh dunia pasti bisa, saya sangat gembira dan berharap ke depan New Zealand bisa menjadi salah satu negara tujuan utama ekspor besi baja Indonesia,” kata Zulkifli di Bekasi, Selasa (26/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Zulkifli sekaligus mengapreiasi PT GRP sebagai salah satu produsen baja terbesar di Indonesia yang membantu pemerintah meningkatkan ekspor produk manufaktur. Ia mencatat, ekspor baja dalam beberapa tahun terakhir pun terus mengalami peningkatan. Itu seiring dengan meningkatkan kebutuhan baja di dunia yang terus bertambah.  

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Menhub: Pembangunan Jalur Kereta Simpang Joglo Rampung pada September


Sepanjang 2021, impor produk besi dan baja dunia mencapai 623,68 miliar dolar AS. Kurun waktu 2017-2021 pertumbuhan impor dunai mencapai 3,51 persen. Amerika Serikat, China, Jerman, Italia, dan Turki menjadi lima negara terbesar dengan kebutuhan impor baja.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Di saat yang bersamaan, Indonesia kini menjadi eksportir besi baja terbesar ke-10 di dunia. Sepanjang tahun lalu, ekspor baja Indonesia memenuhi pangsa 3,37 persen.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


“Tren pertumbuhan ekspor besi dan baja Indonesia lima tahun terakhir adalah yang terbesar di antara 30 besar eksportir besi baja dunia, yaitu 49,3 persen,” ujarnya.


Lebih detail, nilai ekspor besi dan baja Indonesia ke dunia sepanjang 2021 mencapai 21,4 miliar dolar AS. Nilai itu meningkat 90,2 persen dari tahun 2020 yang sebesar 11,2 miliar dolar AS.

Berita Lainnya:
Lawan Ketidakpastian Ekonomi dengan Investasi Emas


Pada 2022, periode kurun waktu Januari-Mei, nilai ekspor besi dan baja Indonesia sudah mencapai 12,5 miliar dolar AS, atau tumbuh 80,2 persen dari periode sama sebelumnya yang sebesar 6,9 miliar dolar AS.


“Pertumbuhan yang sangat signifikan ini merupakan bukti keberhasilan hilirisasi industri baja,” ujarnya.


Presiden Direktur GRP, Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, menambahkan, total kapasitas produksi baja GRP per tahun mencapai 2,2 juta ton. Adapun sejauh ini, pangsa pasar baja GRP didominasi pasar domestik sebesar 95 persen dan ekspor 5 persen.


Tahun ini, perusahaan menargetkan ekspor baja setidaknya bisa berkontribusi sekitar 20 persen dari total produksi baja. “Target nilai ekspor kita sebesar 70 juta dolar AS,” ujarnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi