Minggu, 16/06/2024 - 23:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

PBB Kian Temukan Banyak Bukti Kejahatan Kemanusiaan di Myanmar

Kejahatan kemanusiaan di Myanmar kian ditemukan sejak kudeta militer tahun lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 JENEWA — Penyelidik PBB pada Selasa (9/8/2022) melaporkan semakin banyak bukti kejahatan terhadap kemanusiaan di Myanmar. Kejahatan tersebut, termasuk pembunuhan, penyiksaan dan kekerasan seksual yang dilakukan di Myanmar sejak kudeta militer tahun lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Mekanisme Investigasi Independen PBB untuk Myanmar (IIMM) mengatakan perempuan dan anak-anak secara khusus menjadi sasaran.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

“Ada banyak indikasi bahwa sejak pengambilalihan militer pada Februari 2021, kejahatan telah dilakukan di Myanmar dalam skala dan dengan cara yang merupakan serangan luas serta sistematis terhadap penduduk sipil,” kata para penyelidik dalam sebuah pernyataan, dilansir dari laman Arab News, Selasa (9/8/2022).

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Militer Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari tahun lalu, menggulingkan pemerintah sipil dan menangkap pemimpin de facto Aung San Suu Kyi.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Junta telah melancarkan tindakan keras berdarah terhadap perbedaan pendapat, dengan kekerasan yang menyebabkan lebih dari 2.100 warga sipil tewas dan hampir 15 ribu orang ditangkap, menurut kelompok pemantau lokal.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Tim investigasi memperingatkan dalam laporan tahunannya bahwa selama 12 bulan hingga akhir Juni, ruang lingkup potensi kejahatan internasional yang terjadi di Myanmar telah meluas secara dramatis.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

IIMM didirikan oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada September 2018 untuk mengumpulkan bukti kejahatan internasional paling serius dan menyiapkan berkas untuk penuntutan pidana. Ini bekerja sama dengan Mahkamah Internasional dan Pengadilan Kriminal Internasional.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
Presiden Taiwan Sampaikan Niat Bekerja sama ke Cina

“Pelaku kejahatan ini perlu tahu bahwa mereka tidak dapat terus bertindak tanpa hukuman,” kata ketua IIMM Nicholas Koumjian.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Laporan PBB itu mengatakan bahwa menurut bukti yang dikumpulkan, “Kejahatan seksual dan berbasis gender, termasuk pemerkosaan dan bentuk-bentuk kekerasan seksual lainnya, dan kejahatan terhadap anak-anak telah dilakukan oleh anggota pasukan keamanan dan kelompok bersenjata.”

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Koumjian mengatakan, para penyelidik secara khusus berfokus pada kejahatan yang dilakukan terhadap perempuan dan anak-anak, yang merupakan di antara kejahatan internasional paling parah, tetapi mereka juga secara historis kurang dilaporkan dan kurang diselidiki.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Anak-anak di Myanmar telah dibunuh, disiksa dan ditahan secara sewenang-wenang, termasuk wakil orang tua mereka, menurut laporan tersebut. Mereka juga menjadi sasaran kekerasan seksual dan wajib militer serta dilatih oleh pasukan keamanan dan kelompok bersenjata.

Tim yang tidak pernah diizinkan untuk mengunjungi Myanmar, mengatakan bahwa mereka sekarang telah mengumpulkan hampir tiga juta “item informasi”, termasuk pernyataan wawancara, dokumen, foto, dan citra geospasial.

Para penyelidik mengatakan bukti yang mereka kumpulkan menunjukkan bahwa beberapa konflik bersenjata sedang berlangsung dan meningkat di wilayah Myanmar.

Mereka mengatakan bahwa mereka sedang menyusun berkas kasus tentang insiden spesifik kejahatan perang yang dilakukan dalam konteks konflik bersenjata tersebut, termasuk serangan yang disengaja yang ditujukan pada warga sipil, pembunuhan tanpa pandang bulu dan pembakaran desa serta kota yang meluas.

Berita Lainnya:
Lebih dari 10 Ribu Orang Tiba di Inggris dengan Perahu Kecil

Pakar PBB lainnya dan IIMM sendiri telah memperingatkan bahwa kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan sedang dilakukan. Tetapi pada Selasa ini, para penyelidik memperingatkan bahwa semakin banyak wilayah yang dilanda kekerasan, dan sifat potensi kriminalitas juga berkembang.

Mereka menunjuk eksekusi junta terhadap empat tahanan politik bulan lalu, menandai eksekusi pertama di negara itu dalam beberapa dekade. IIMM juga menyoroti penderitaan yang sedang berlangsung dari minoritas Muslim Rohingya di Myanmar, lima tahun setelah penumpasan berdarah 2017 yang mengakibatkan perpindahan hampir satu juta orang.

Sebagian besar dari sekitar 850 ribu orang Rohingya yang diusir ke kamp-kamp di negara tetangga Bangladesh masih ada di sana, sementara 600 ribu lainnya berada di negara bagian Rakhine Myanmar.

“Sementara Rohingya secara konsisten mengungkapkan keinginan mereka untuk kembali dengan aman dan bermartabat ke Myanmar, ini akan sangat sulit dicapai kecuali ada pertanggungjawaban atas kekejaman yang dilakukan terhadap mereka, termasuk melalui penuntutan terhadap individu yang paling bertanggung jawab atas kejahatan tersebut,” kata Koumjian. .

Bulan lalu, Mahkamah Internasional di Den Haag menolak keberatan dari penguasa militer Myanmar dan memutuskan untuk mendengarkan kasus penting yang menuduh negara itu melakukan genosida terhadap Rohingya.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

قَالَ لَهُ مُوسَىٰ هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰ أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا الكهف [66] Listen
Moses said to him, "May I follow you on [the condition] that you teach me from what you have been taught of sound judgement?" Al-Kahf ( The Cave ) [66] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi