Sabtu, 18/05/2024 - 00:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Dokter Ungkap Lima Perubahan Gaya Hidup yang Bisa Bantu Kehamilan

Pasangan yang berhubungan seks setiap hari punya lebih banyak kesempatan untuk hamil.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Masalah kesuburan dapat menjadi sumber utama frustrasi dan kecemasan. Dr Michael Eisenberg dari Twoplus Fertility memaparkan lima perubahan gaya hidup utama yang dapat dicoba pasangan jika mereka berjuang untuk hamil seperti dilansir laman Mirror, Kamis (11/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


1. Berhubungan seks setiap hari

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS


Berhubungan seks untuk prokreasi dibandingkan rekreasi dapat dengan cepat menghilangkan semua kesenangan dari kesibukan. Jika Anda mempertahankan kalender kesuburan dan hanya berhubungan seks pada tanggal paling subur, Anda mungkin membuatnya lebih sulit untuk hamil.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


“Studi menunjukkan bahwa pasangan yang berhubungan seks setiap hari memiliki lebih banyak kesempatan untuk hamil dibandingkan mereka yang berhubungan seks lebih jarang,” ujar dr Michael Eisenberg.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


2. Hindari makanan cepat saji

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Menghindari makanan cepat saji adalah ide yang baik jika Anda mencoba untuk memiliki bayi. Kehadiran lemak trans “jahat” dalam makanan ini telah dikaitkan dengan jumlah sperma yang lebih rendah dan testis yang tidak berfungsi pada pria. Sementara jenis diet ini pada wanita dapat kekurangan nutrisi penting untuk meningkatkan kesuburan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Tak Keringkan Rambut Basah, Benarkah Bisa Bikin Sakit?


“Studi itu menunjukkan bahwa asupan lemak trans dikaitkan dengan tingkat kesuburan yang lebih rendah,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS


Penelitian lain menemukan diet kaya omega-3, protein dari sayuran, biji-bijian, karbohidrat rendah glikemik, susu, dan zat besi adalah dikaitkan dengan kemungkinan yang lebih tinggi untuk hamil. “Mengkonsumsi makanan sehat dengan banyak buah dan sayuran, karbohidrat kompleks, protein dan lemak sehat adalah cara terbaik untuk mempersiapkan tubuh Anda untuk hamil,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS


3. Membantu lebih banyak sperma untuk mencapai sel telur


Menempatkan kaki Anda di udara seolah-olah Anda sedang melakukan posisi yoga ekstrem tidak hanya dapat membunuh suasana hati pasca-coitus, tetapi juga bisa menjadi cara kuno untuk membantu sperma mencapai sel telur. Ada beberapa pendatang baru ke dalam maket kesuburan, dengan alat bantu konsepsi yang ditujukan untuk memandu sperma dalam perjalanan mereka yang semakin populer.


“Ketika ejakulasi, sperma dengan cepat memasuki lendir serviks yang membantunya bergerak melalui sistem reproduksi,” kata dia.


Jutaan sperma perlu memasuki serviks sehingga ratusan sperma dapat mempersiapkan jalan bagi ‘sperma yang selamat’ untuk membuahi sel telur. “Namun, tanpa intervensi, kurang dari satu persen sperma mencapai sel telur,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Penderita Covid-19 Terlama di Dunia Wafat Setelah 613 Hari Sakit, Kena Varian Super-Mutant


4. Perhatikan pelumasnya


Banyak produk pelumas vagina justru dapat merusak peluang kesuburan Anda. “Beberapa pelumas vagina berbahan dasar air dapat menurunkan pergerakan sperma karena komposisi kimianya,” ujarnya. Para ahli merekomendasikan penggunaan minyak mineral, minyak canola, atau pelumas berbasis hidroksietil selulosa bila perlu.


5. Jangan stres


Ketika benar-benar ingin memiliki anak tetapi belum berhasil, Anda maupun pasangan rentan stres. Stres bukan hanya tidak membantu, melainkan juga menurunkan kesuburan. “Mencoba untuk hamil bisa menjadi stres dan pada gilirannya dapat membuat lebih sulit untuk hamil,” ujarnya.


Stres dapat memengaruhi bagian otak yang disebut hipotalamus yang mengatur hormon dan siklus menstruasi. Stres dapat menyebabkan Anda berovulasi lebih lambat dari biasanya, atau bisa berarti Anda tidak berovulasi sama sekali.


Jangan biarkan ini membuat Anda stres lebih jauh. Dr Eisenberg mengatakan, ini bisa menjadi kesempatan bagus untuk membuat perubahan positif.


“Cobalah yoga atau meditasi untuk relaksasi. Yang paling penting berbicara dengan pasangan Anda dan menawarkan satu sama lain dukungan penting dalam perjalanan untuk hamil,” jelasnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi