Selasa, 07/05/2024 - 04:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Sri Mulyani: APBN tak Sehat Jika Harus Tanggung Subsidi Rp 698 Triliun

ADVERTISEMENTS

Sri Mulyani sebut bila konsumsi BBM tak direm maka APBN harus tambah Rp 195 triliun

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan jika tidak dilakukan pengendalian harga dan juga pembatasan konsumsi BBM subsidi, maka beban subsidi dalam APBN bisa mencapai Rp 698 triliun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Dia beralasan, kenaikan harga minyak dunia yang masih diatas 100 dolar AS per barel akan semakin menggerus APBN. Apalagi, kurs rupiah atas dolar saat ini sudah mencapai Rp 14.700.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Belum lagi konsumsi masyarakat atas BBM yang masih terus meningkat seiring pemulihan ekonomi. Hal ini akan mempengaruhi kenaikan beban subsidi,” ujar Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (28/8).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Viral Aktris Pakai LPG Subsidi, ESDM: Kami Ajukan Revisi Perpres


Sri Mulyani menjelaskan ditaksir konsumsi Pertalite tanpa adanya pembatasan bisa mencapai 29,07 juta kiloliter hingga akhir tahun nanti. Sedangkan solar bisa mencapai 17,44 juta kiloliter. Tanpa adanya pengendalian, maka pemerintah harus menambah Rp 195,6 triliun lagi subsidi khusus untuk energi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Presiden meminta kami untuk menghitung secara cermat kemampuan APBN terkait kondisi ini,” ujar Sri Mulyani.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Belum lagi, kata Sri Mulyani dengan situasi global dan kenaikan harga komoditas hari ini pendapatan negara dari penerimaan perpajakan hingga PNBP tak cukup untuk menambal kebutuhan subsidi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
PNM Komitmen Lindungi AO Mekaar 


“Memang kenaikan harga komoditas meningkatkan penerimaan kita. Tapi, tambahan windfall profit ini bahkan juga tidak cukup untuk menambal subsidi energi,” ujar Sri Mulyani.


Ia merinci, untuk pendapatan negara di taksir bisa mencapai Rp 2.266,2 triliun dari sebelumnya ditaksir hanya Rp 1.846,1 triliun. Sayangnya, kondisi belanja negara juga naik drastis dari yang semula hanya Rp 2.714,2 triliun menjadi Rp 3.106,4 triliun.


“Porsi paling besar itupun ada untuk subsidi dan kompensasi untuk PLN dan Pertamina yang menjalankan penugasan penyaluran subsidi. Jika kita tidak melakukan langkah strategis, Pertamina dan PLN bahkan tidak bisa bertahan,” ujar Sri Mulyani.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi