Sabtu, 18/05/2024 - 04:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Penemuan Dua Masjid Tua di Israel Jelaskan Sejarah Islam

Sebuah masjid kuno berusia 1.200 tahun ditemukan di Israel.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

TELAVIV–Juni lalu, Otoritas Barang Antik Israel menemukan sebuah masjid kuno yang berusia 1.200 tahun di kota Badui Rahat di gurun Negev di Israel Selatan. Kembali pada tahun 2019, pihak berwenang menemukan masjid lain yang berasal dari abad ketujuh dan kedelapan Masehi.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dalam pernyataan 8 Juni, pihak berwenang menjelaskan bahwa penemuan masjid sebelumnya dan baru menunjukkan bahwa daerah tersebut melakukan transisi dari Kristen ke Islam. Mereka menambahkan bahwa artefak pertama yang ditemukan adalah kolom marmer milik gereja.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Pihak berwenang menyatakan bahwa pekerjaan penggalian akan berlanjut dan masjid-masjid akan dipulihkan dan dilestarikan sebagai monumen bersejarah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Yasser al-Amour, yang telah bekerja di Israel Antiquities Authority selama 28 tahun. Ia termasuk orang pertama yang mengungkap penemuan masjid di Negev.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Saya benar-benar kewalahan ketika kami menemukan dua masjid itu. Saya bahkan memanggil rekan-rekan Muslim saya untuk berdoa. Perasaan yang tak terlukiskan menguasaiku. Kedua masjid ini termasuk yang tertua di dunia dan bukti kehadiran Islam selama lebih dari 1.200 tahun,” katanya dilansir dari Al-Monitor, Jumat (16/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Tips Bagi Jamaah Haji untuk Menghindari Penyakit ISPA

“Tentu saja ada masjid lain di daerah itu, tetapi dua ini akan mengubah Rahat menjadi kawasan wisata,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Amour menjelaskan bahwa penduduk Rahat adalah sekitar 75.000 orang, semuanya adalah Muslim Badui dan sebagian besar mengambil bagian dalam eksplorasi besar ini. Situs arkeologi ini akan membawa manfaat ekonomi bagi penduduk kota.

ADVERTISEMENTS

“Kotamadya Rahat menuntut (Otoritas Barang Antik Israel) agar sebuah masjid baru dibangun di sebelah masjid yang baru ditemukan dalam upaya untuk menarik pengunjung dan wisatawan ke daerah tersebut. Pemerintah kota juga meminta Kementerian Purbakala Israel untuk melestarikan dan merenovasi penemuan-penemuan ini, yang merupakan sumber kebanggaan bagi kami, sebagai Muslim, dan untuk kota Rahat, ”tambahnya.

ADVERTISEMENTS

“Kedua masjid tersebut sebenarnya menandai berakhirnya masa Bani Umayyah dan awal dari kekhalifahan Abbasiyah, yakni masuknya Islam pada tahun 636 masehi,” jelasnya.

Berita Lainnya:
Saat Eropa Berebut Timur: Napoleon Manfaatkan Pembenci Islam untuk Invasi Mesir

Amour mengatakan bahwa penemuan hebat ini terjadi selama pekerjaan konstruksi untuk memperluas kota dan membangun unit perumahan baru untuk penduduk. Kami benar-benar menemukan empat situs arkeologi, termasuk dua masjid ini.

“Situs ini benar-benar kuno, berusia lebih dari 1.000 tahun, dan masjid-masjid itu unik dan suci dan sama pentingnya dengan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Meskipun ada banyak masjid terkenal di dalam Yerusalem, jarang menemukan tempat ibadah yang kuno itu,” tambah Amour.

Para arkeolog di Kementerian Purbakala Israel memulai pekerjaan penggalian di kota Rahat pada bulan Januari. Mereka menemukan beberapa situs dan monumen yang berasal dari periode antara era Bizantium dan era Islam modern.

Situs arkeologi ini, yang meliputi gereja dan masjid, adalah bukti lebih lanjut bahwa wilayah tersebut berada di bawah kuk kekuasaan Bizantium Kristen selama ratusan tahun sebelum munculnya Islam, sehingga kehadiran masjid.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi