Selasa, 21/05/2024 - 02:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Ahli Gizi Sebut Kurang Serat Salah Satu Penyebab Wasir

Wasir terjadi akibat pembengkakan pembuluh darah di sekitar bagian pembuangan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Ahli gizi independen Ulfah Mahardika Pramono Putri SGz mengatakan kurangnya asupan serat dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko terkena wasir. Serat berfungsi merangsang aktivitas usus untuk mengeluarkan feses secara teratur.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Konsumsi serat yang rendah akan menyebabkan sembelit karena feses yang keras sulit dikeluarkan dari sistem pencernaan. Direktur Utama dan Dokter Spesialis Gizi Klinik Nutrif Clinic dan Nutrif Farma, dr L Arif Firiandri Yulius, SpGK AIFO-K, mengatakan buah-buahan seperti apel, pir, jeruk, dan pepaya dan sayuran seperti selada, timun, dan tomat merupakan sumber kaya serat.

Berita Lainnya:
Diiklankan Bagus Buat Perkembangan Otak, Susu Balita Justru Menyimpan Potensi Bahaya

“Serat mempermudah proses buang air besar dan pelunakan tinja, sehingga kita tidak perlu mengejan lebih kuat. Kalau kita mengejan lebih kuat, kita berisiko terkena wasir,” kata Arif, Selasa (1/11/2022).

Wasir terjadi akibat pembengkakan pembuluh darah di dalam atau sekitar anus. Penderita umumnya menemukan gumpalan daging di daerah anus.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Kemenkes: Hipertensi Penyebab Kematian Keempat Tertinggi di RI

Akibatnya, pengidap wasir akan mengalami rasa sakit saat buang air besar, menemukan bercak darah di tinja, serta merasa gatal dan iritasi di sekitar anus.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Jika tidak cepat diatasi, rasa sakit akan semakin parah karena pasien kemungkinan memerlukan tindakan bedah untuk menghilangkan tonjolan di anus. Dampaknya berbahaya jika diabaikan yakni anemia, pendarahan terus-menerus yang mengancam jiwa, terputusnya aliran darah dan oksigen, serta komplikasi kesehatan lainnya.

sumber : Antara

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi