Selasa, 30/04/2024 - 14:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Adaro Minerals Bukukan Laba Inti Rp 4,55 Triliun hingga Kuartal III 2022

ADVERTISEMENTS

ADMR mencatat laba inti naik 456 persen dari 52 juta dolar AS pada tahun lalu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) telah merilis laporan keuangan konsolidasian untuk sembilan bulan pertama tahun ini. Dalam laporan tersebut, ADMR tercatat membukukan kinerja positif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

ADMR melaporkan, EBITDA operasional per 30 September 2022 meningkat 318 persen menjadi 411 juta dolar AS dari 98 juta dolar AS pada periode yang sama tahun lalu. ADMR juga mencatat laba inti 292 juta dolar AS atau Rp 4,55 triliun, naik 456 persen dari 52 juta dolar AS pada tahun lalu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kenaikan ASP yang signifikan dan kenaikan volume penjualan ADMR mendorong kenaikan profitabilitas,” kata Presiden Direktur dan CEO Adaro Minerals Indonesia, Christian Ariano Rachmat, dalam keterangannya dikutip Selasa (1/11/2022).

ADVERTISEMENTS

ADMR mencatat pendapatan usaha 666 juta dolar AS, atau naik 188 persen yoy 231 juta dolar AS pada tahun lalu berkat kenaikan volume penjualan dan ASP secara tahunan. ADMR mencatat kenaikan 105 persen pada ASP per September tahun ini dari periode yang sama tahun lalu berkat kenaikan permintaan pascapandemi serta peristiwa geopolitis.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
KemenESDM Nilai Pemanfaatan PLTS oleh Adaro Bisa Ditiru Industri

Pada kuartal III 2022, harga dipengaruhi volatilitas di pasar batu bara metalurgi. ASP pada periode tersebut tun mengalami penurunan signifikan sebesar 30 persen dari kuartal II 2022.

Volume produksi sejak awal tahun naik 48 persen menjadi 2,56 juta ton dari 1,73 juta ton pada periode yang sama di 2021. Volume penjualan ADMR per September 2022 mencapai 2,19 juta ton, atau naik 41 persen dari 1,55 juta ton pada periode tahun lalu.

Di sisi lain, beban pokok pendapata naik 80 persen menjadi 252 juta dolar AS dari 140 juta dolar AS pada periode tahun lalu. Kenaikan ini terutama karena kenaikan royalti yang terjadi akibat kenaikan pada volume penjualan maupun ASP.

Berita Lainnya:
Menteri PUPR Pindah ke IKN pada Juli 2024

Selain itu, beban usaha juga meningkat 38 persen menjadi 26 juta dolar AS dari 19 juta dolar AS pada tahun sebelumnya. Hal ini terutama karena kenaikan komisi penjualan seiring kenaikan volume penjualan.

Total aset ADMR pada akhir September 2022 naik 52 persen menjadi 1.243 juta dolar AS dari 815 juta dolar AS pada akhir September 2021. Sementara total liabilitas turun 1 persen menjadi 753 juta dolar AS dari 762 juta dolar AS pada tahun sebelumnya.

Belanja modal Perseroan hingga September 2022 mencapai 4,9 juta dolar AS atau setara dengan penurunan 17 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,9 juta dolar AS. Belanja modal pada periode ini terutama digunakan untuk ekspansi pelabuhan Tuhup dan uang muka untuk proyek smelter aluminium.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi