Selasa, 21/05/2024 - 05:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Honduras Izinkan Pil KB Darurat Bagi Korban Pemerkosaan

Honduras melarang penjualan dan pemakaian morning-after pill pada tahun 2009.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

TEGUCIGALPA —  Menteri Kesehatan mengumumkan Honduras akan memberikan wewenang pemakaian pil KB darurat atau morning-after pil bagi korban pemerkosaan. Izin ini diberikan setelah larangan selama lebih dari satu dekade. Meski demikian, larangan aborsi masih berlaku.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Negara mayoritas beragama Katolik melarang penjualan dan pemakaian morning-after pill pada tahun 2009. Tapi beberapa tahun terakhir memberi isyarat akan melunakan sikap dalam kasus ekstrem.

Honduras satu-satunya negara di Amerika Latin yang melarang morning-after pill sepenuhnya. Negara itu menghukum perempuan yang melakukan aborsi selama enam tahun penjara termasuk untuk kasus pemerkosaan dan inses.

Berita Lainnya:
Dokumen Kesepakatan: Israel Mundur dari Permukiman Padat Penduduk

“Kami akan menyediakan pil untuk korban pemerkosaan karena ini bukan metode konstraseptif,” kata Menteri Kesehatan Honduras dalam sebuah kegiatan dengan organisasi perempuan pada Senin (1/10/2022) malam waktu setempat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kami akan menunggu sampai unit regulasinya keluar untuk ditandatangani,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Masih belum diketahui bagaimana petugas kesehatan memverifikasi tuduhan pemerkosaan atau mendistribusikan pilnya. Organisasi perempuan mengatakan perubahan kebijakan tidak cukup untuk mengatasi kehamilan yang tak diinginkan.

Terutama di negara dengan angka kehamilan remaja tertinggi kedua di Amerika Latin. “Pengumuman ini tidak cukup,” kata ketua Honduran Women’s Rights Center Maria Elena Mendez.

ADVERTISEMENTS

“Remaja perempuan yang hamil juga mengalami diskriminasi dan tidak dapat melanjutkan sekolah dan bekerja, masuk dalam lingkaran marjinalisasi dan penderitaan,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Kelompok hak asasi manusia dan perempuan terus menuntut dekriminalisasi aborsi di Honduras. Pada tahun 2019 lalu kelompok hak reproduktif setempat mengatakan setiap tahun terjadi 50 sampai 80 ribu aborsi diam-diam di Honduras.

Berita Lainnya:
Kemlu RI: Blokade Bantuan Bukti Israel tak Mau ada Bantuan Masuk ke Gaza

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi