Selasa, 30/04/2024 - 06:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Honduras Izinkan Pil KB Darurat Bagi Korban Pemerkosaan

ADVERTISEMENTS

Honduras melarang penjualan dan pemakaian morning-after pill pada tahun 2009.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

TEGUCIGALPA —  Menteri Kesehatan mengumumkan Honduras akan memberikan wewenang pemakaian pil KB darurat atau morning-after pil bagi korban pemerkosaan. Izin ini diberikan setelah larangan selama lebih dari satu dekade. Meski demikian, larangan aborsi masih berlaku.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Negara mayoritas beragama Katolik melarang penjualan dan pemakaian morning-after pill pada tahun 2009. Tapi beberapa tahun terakhir memberi isyarat akan melunakan sikap dalam kasus ekstrem.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Honduras satu-satunya negara di Amerika Latin yang melarang morning-after pill sepenuhnya. Negara itu menghukum perempuan yang melakukan aborsi selama enam tahun penjara termasuk untuk kasus pemerkosaan dan inses.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Puluhan Mahasiswa Ditangkap Kepolisian Texas Buntut Demo Anti Israel, Wartawan Dibanting dan Diusir

“Kami akan menyediakan pil untuk korban pemerkosaan karena ini bukan metode konstraseptif,” kata Menteri Kesehatan Honduras dalam sebuah kegiatan dengan organisasi perempuan pada Senin (1/10/2022) malam waktu setempat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kami akan menunggu sampai unit regulasinya keluar untuk ditandatangani,” tambahnya.

Masih belum diketahui bagaimana petugas kesehatan memverifikasi tuduhan pemerkosaan atau mendistribusikan pilnya. Organisasi perempuan mengatakan perubahan kebijakan tidak cukup untuk mengatasi kehamilan yang tak diinginkan.

Berita Lainnya:
Korsel Temukan Produk Anak Mengandung Zat Penyebab Kanker di AliExpress

Terutama di negara dengan angka kehamilan remaja tertinggi kedua di Amerika Latin. “Pengumuman ini tidak cukup,” kata ketua Honduran Women’s Rights Center Maria Elena Mendez.

“Remaja perempuan yang hamil juga mengalami diskriminasi dan tidak dapat melanjutkan sekolah dan bekerja, masuk dalam lingkaran marjinalisasi dan penderitaan,” katanya.

Kelompok hak asasi manusia dan perempuan terus menuntut dekriminalisasi aborsi di Honduras. Pada tahun 2019 lalu kelompok hak reproduktif setempat mengatakan setiap tahun terjadi 50 sampai 80 ribu aborsi diam-diam di Honduras.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi