Selasa, 07/05/2024 - 09:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Rishi Sunak Tiba di Bali

ADVERTISEMENTS

Sunak dijadwalkan bertemu menlu Rusia untuk membahas instabilitas ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 DENPASAR — Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak tiba di Bali, Senin (14/11/2022). Dalam pernyataannya juru bicara kantor Perdana Menteri Inggris mengatakan Sunak menghadiri pertemuan 20 perekonomian terbesar di dunia atau G20.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Sunak diperkirakan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergie Lavrov di pertemuan tersebut. Lavrov mewakili Presiden Vladimir Putin yang tidak menghadiri pertemuan itu dengan alasan terlalu sibuk.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Sebelumnya dilaporkan Sunak akan mengajak pemimpin dunia untuk berkoordinasi dalam mengatasi instabilitas ekonomi internasional dan kenaikan biaya hidup di pertemuan G-20.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


“Tarif energi yang melonjak karena Rusia menutup keran gas mereka dan guncangan ekonomi yang diprediksi Bank Dunia akan terus terasa selama beberapa tahun ke depan,” katanya dalam pernyataan pemerintah Inggris.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Kabinet Perang Israel Akhiri Pertemuan Tentang Cara Menanggapi Iran


“Perdana Menteri akan menggunakan G20 sebagai kesempatan untuk mengkritik barbarisme (Presiden Rusia Vladimir) Putin dan memaksa Rusia untuk mengatasi penderitaan global yang disebabkan kekerasan tanpa perasaan ini,” tambah Inggris di pernyataan itu.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Sunak akan menawarkan lima rencana ekonomi kepada para pemimpin negara anggota untuk menghadapi situasi tersebut. Pertama, menggunakan bantuan pemerintah secara efektif untuk memprioritaskan mereka yang paling membutuhkan, baik di negara sendiri maupun secara internasional.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Kedua, mengakhiri penggunaan produksi dan distribusi makanan sebagai senjata. Terkait poin kedua, Sunak menyerukan agar tindakan segera diambil untuk mendukung perdagangan makanan global guna menurunkan biaya hidup bagi semua orang dan menyelamatkan mereka yang kelaparan.


“Ini termasuk menyerukan pembaruan Inisiatif Laut Hitam pada 19 November mendatang dan komitmen bersama G20 untuk tidak pernah menggunakan produksi serta distribusi makanan sebagai senjata,” kata Sunak dalam pernyataan yang tercantum di rilis Kedubes Inggris untuk Indonesia.

Berita Lainnya:
Pemerintah Korsel Pertimbangkan Turunkan Kuota Sekolah Kedokteran


Ketiga, memperkuat keamanan energi dan mengurangi ketergantungan energi Rusia. “Kita harus mengakhiri cengkeraman Rusia dalam hal energi global. Sebagai bagian dari usaha ini, kami akan bekerja sama dengan para mitra untyk membuka investasi yang dibutuhkan untuk mempercepat transisi hijau,” ujar Sunak.


Keempat, membuka perdagangan global. Ini termasuk meningkatkan persetujuan perdagangan bebas bilateral dan reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Kelima memberikan keuangan yang jujur dan transparan serta dapat diandalkan guna membantu negara berkembang tumbuh secara berkelanjutan.


“Termasuk tindakan cepat untuk membantu negara-negara miskin untuk bisa lebih baik mengelola beban utangnya dan memberikan alternatif bagi negara-negara berkembang untuk tidak meminjam dari sumber-sumber yang akan mengeksploitasi mereka,” kata Sunak.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi