Jumat, 17/05/2024 - 05:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Indahnya Masjid Shah Jahan, Masjid Tertua di Inggris yang Dirancang Arsitek Yahudi 

Masjid Shah Jahan dibangun pada 1889 dengan keindahan arsitekturnya

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA –  Surat kabar Inggris The Sun pada edisi September 2018 pernah mengulas penjelajahan tentang masjid tertua di Inggris, Masjid Shah Jahan. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Sejumlah pilihan gambar unik dari masjid Inggris tertua di Woking, Surrey, itu dikabarkan berasal dari era Victoria.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS


Dilansir di About Islam, Jumat (18/11/2022), gambar-gambar yang luar biasa menunjukkan awal abad ke-20 masjid pertama di Inggris, Masjid Shah Jahan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


Masjid ini  dibangun pada 1889, sekitar 50 km barat daya ibu kota London. Masjid yang indah ini dirancang arsitek William Isaac Chambers.  

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Dia memasukkan elemen arsitektur Timur Tengah, kubah, menara, dan halaman. Gambar-gambar tersebut menunjukkan masjid bersejarah yang menampung keluarga kerajaan dan rakyat jelata di pekarangannya yang indah untuk perayaan penting Islam.  

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Beberapa gambar menunjukkan jamaah Muslim saat sholat Idul Fitri pada 1916, selama Perang Dunia I. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Ceramah Ustaz Adi Hidayat: Persiapan Menuju Pertemuan dengan Sang Pencipta


Foto lain juga menggambarkan Field Marshal Viscount Allenby dan Viscountess Allenby diterima setibanya di Masjid Woking. 

ADVERTISEMENTS


Sebuah gambar menunjukkan Kaisar Ethiopia Haile Selassie disambut Sir Abdullah Archibald Buchanan Hamilton dengan gaun dataran tinggi pada  1936. 

ADVERTISEMENTS


Arsitek masjid


Gottlieb Wilhelm Leitner, seorang Yahudi Hungaria merupakan mahasiswa bahasa dan budaya India dan Timur Tengah. Dialah sosok arsitek yang membangun Masjid Shah Jahan. 


Dia datang ke Inggris untuk belajar di King’s College London di mana dia ditunjuk sebagai Profesor Hukum Arab dan Muslim setelah lulus.  


Leitner kemudian menjadi Kepala Sekolah Universitas Perguruan Tinggi Negeri di Pakistan. Pada 1881, dia kembali ke Inggris untuk mendirikan pusat studi bahasa, budaya, dan sejarah oriental. 


Dia menemukan sebuah bangunan yang cocok dan memiliki sebuah masjid yang dibangun untuk kepentingan siswa Muslim yang digambarkan dalam salah satu gambar saat berbagi meja pada Idul Adha pada 1916.  


Masjid tersebut mengusung nama Sultan Shah Jahan, Begum dari Bhopal, yang mendanai sebagian masjid tersebut. 

Berita Lainnya:
Bacaan yang Diajarkan Rasulullah SAW Ini Jadi Tiket Menuju Surga


Shah Jahan adalah salah satu dari empat penguasa wanita berturut-turut atau “Begum” bekas negara bagian Bhopal di India antara 1819 dan 1926. 


Masjid Shah Jahan adalah tempat ibadah bagi anggota keluarga Muslim Ratu Victoria, termasuk Abdul Karim, subjek film 2017 Victoria dan Abdul.  


Ketika Leitner meninggal pada 1899, masjid tersebut tidak digunakan lagi. Belakangan, umat Islam memperbaiki dan membukanya kembali pada 1913. 


Orang Inggris terkemuka yang masuk Islam, termasuk Lord Headley, yang merupakan orang Inggris paling terkenal yang masuk Islam pada awal abad ke-20, mendukung masjid tersebut.  


Selama Perang Dunia I, imam masjid mengajukan petisi kepada pemerintah Inggris untuk memberikan tanah di dekat masjid sebagai tempat pemakaman. Permohonan itu dikabulkan, dan 19 tentara British Indian dimakamkan di sana pada  1917. 


Islamic Review diterbitkan dari Masjid Woking, serta terjemahan Alquran dalam bahasa Inggris dan publikasi lainnya.    

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi