Sabtu, 27/04/2024 - 02:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Bukannya Menolak, Pedagang Pasar Induk Cipinang Ingin Beras Impor Segera Didatangkan

ADVERTISEMENTS

Situasi perberasan nasional dinilai mengkhawatirkan lantaran pasokan menipis.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) berharap agar pemerintah segera merealisasikan impor beras melalui Perum Bulog. Situasi perberasan nasional dinilai dalam situasi yang mengkhawatirkan lantaran pasokan menipis.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Ketua Koperasi Pedagang Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC) Jakarta, Zulkifli Rasyid, menjelaskan, rata-rata harga beras medium di pasar induk terus melonjak. Dari semula kisaran Rp 8.300 per kg menjadi Rp 9.200 per kg dan mendekati HET beras medium di level konsumens sebesar Rp 9.450 per kg.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Adapun kebutuhan beras keluar masuk untuk PIBC per hari sekitar 2.500-3.000 ton. Saat ini, menurut Zulkifli, pasokan yang masuk ke PIBC sudah mengalami penurunan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Mentan Ajak Jajaran Kerja Maksimal Wujudkan Swasembada Pangan


“Kenapa? Karena beras dari daerah sudah tidak ada. Boleh dikatakan satu-satunya yang bisa mensuplai ke pasar induk adalah Bulog. Tapi (cadangan) di Bulog juga kurang cukup,” katanya dalam sebuah webinar yang digelar Pataka, Selasa (29/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


PIBC menjadi barometer perberasan nasional. Ia mengatakan, jika terdapat gangguan di pasar induk akan berdampak langsung kepada pasar-pasar konsumen di seluruh daerah.


Menurut Zulkifli, titik kritis beras akan terjadi pada Desember 2022 hingga Februari 2023. Menurut dia, tanpa langkah konkret impor akan sangat berbahaya dan berpotensi terjadi kekosongan beras pada periode itu karena musim panen belum tiba.


Saat ini, menurutnya, banyak pedagang daerah yang biasa membeli beras dari penggilingan justru mencari beras langsung ke pasar induk. Di saat yang bersamaan, pasokan beras dari Bulog kian mengecil sehingga tak dapat memenuhi permintaan yang masuk.

Berita Lainnya:
HPP Gabah Direvisi, Jokowi Sebut Penghitungan Rampung Pekan Ini


“Pemerintah harus sesegera mungkin impor. Saya katakan ini sudah sangat (berbahaya). Kami yang penting ada yang mau dijual, mahal jual mahal, murah jual murah. Kalau tidak ada yang mau kami jual, bagaimana?,” ujar dia.


Pengamat Kebijakan Publik, Alamsyah Saragih, menilai peningkatan stok melalui impor perlu dilakukan dalam waktu dekat. Ia menilai, rencana impor beras sebesar 500 ribu ton oleh Bulog tergolong kecil untuk pasar Indonesia yang kebutuhan per tahun mencapai lebih dari 30 juta ton.


“Tingkatkan saja stoknya melalui impor, karena bukan apa-apa walau stok cukup sirkulasi barang menghendaki proses impor cepat agar eskalasi harga tidak melonjak ke depan,” katanya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi