Jumat, 03/05/2024 - 22:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Produser Film Lafran Hadiri Beijing International Film Festival  

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Eksekutif Produser Film Lafran, M Arief Rosyid Hasan menghadiri 14th Beijing International Film Festival (BJIFF), sebuah festival tahunan yang mengumpulkan para sineas dari berbagai negara di dunia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Mengusung tema ‘Englightened by Films, United as One’, tahun ini, BJIFF berlangsung dari 18-26 April 2024 di Beijing, China,” ujar Arief dalam keterangan tertulis dari Beijing, Ahad (21/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Perjalanan Arief ke Beijing ini merupakan bagian dari upaya untuk memperluas jaringan dan bertukar ilmu dengan para sineas dunia guna mendorong film karya anak bangsa di kancah internasional. “Alhamdulillah, tahun ini saya dapat hadir di Beijing bersama senior-senior insan perfilman Tanah Air. Suatu kesempatan yang luar biasa baik untuk belajar dari para ekspert di dunia perfilman dari segala penjuru dunia,” ucap Arief.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia mengatakan pada 2030 nanti Indonesia akan menikmati puncak bonus demografi dan pada masa itu jumlah penduduk berusia produktif akan lebih banyak dibandingkan penduduk non produktif. “Hal ini berarti, Indonesia akan didominasi oleh generasi muda. Menuntut ilmu sampai ke negeri China, begitu ya,” ujar tokoh aktivis asal Sulawesi Selatan ini.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Arief juga menyampaikan ini merupakan suatu ikhtiar untuk generasi muda Indonesia naik kelas. “Menuju Indonesia Emas 2045, peran orang muda dalam agenda-agenda pembangunan menjadi semakin krusial, termasuk pembangunan industri kreatif dan perfilman. Dalam berbagai kesempatan, saya selalu menyampaikan bahwa orang muda harus berani berada di arena, harus maju sebagai pemimpin, bukan berada di pinggiran,” lanjutnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Sedang Melawan Kanker, Gelagat Raja Charles Jadi Sorotan Pakar Body Language

Dalam bidang apapun itu, ujar dia, regenerasi menjadi salah satu kunci untuk keberlanjutan. “Saya rasa, di industri perfilman pun demikian. Insan-insan perfilman yang hari ini semakin banyak diisi orang muda insya Allah menjadi penerus yang akan mendorong film Indonesia di kancah internasional. Pemerintah perlu lebih berpihak pada ekosistem perfilman agar mampu membuka semakin banyak lapangan kerja bagi orang muda dan mendorong secara maksimal potensi ekonomi kreatif untuk Indonesia Maju,” ucap Arief.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pada kesempatan ini, Ketua Bidang Bisnis dan Pembiayaan Badan Perfilman Indonesia Celerina Judisari menyampaikan, Indonesia perlu rajin untuk mengunjungi Festival Film International seperti Beijing International Film Festival ke-14 ini, terus menjalin hubungan, dan memberikan update ke masyarakat dunia bahwa perkembangan film di Indonesia.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Celerina yang akrab disapa Ayie, juga menyampaikan Indonesia ke depan pun mampu membuat forum seperti ini agar kemajuan film di Indonesia lebih dikenal lagi oleh dunia dan ekosistem perfilman semakin maju.

Berita Lainnya:
Menengok Perhelatan Beijing International Film Festival

Adapun Beijing International Film Festival (BJIFF) pertama kali diselenggarakan pada tahun 2011. Tahun ini, BJIFF dipimpin oleh China Film Administration dalam kerja sama dengan berbagai badan pemerintahan tingkat nasional dan daerah, juga dengan pihak privat.

Film Lafran

Sementara itu Film Lafran adalah film biopik tentang pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pahlawan Nasional, Lafran Pane (Dimas Anggara), ini diawali sejak Lafran kecil (Nabil Lungguna), yang cerdas namun kurang disiplin.

Lafran tumbuh menjadi pemberontak dan pindah ke pelbagai sekolah, bahkan sempat menjadi petinju jalanan. Sementara abangnya, pujangga Sanusi Pane (Aryo Wahab), dan Armijn Pane (Alfie Afandi), mendorong Lafran agar energinya disalurkan dalam bentuk karya.

Saat pendudukan Jepang, Lafran sempat ditahan karena membela para peternak sapi. Ia kemudian dibebaskan setelah ayahnya menebus dengan menyerahkan bus Sibual-buali kepada tentara Jepang. Semasa kuliah di Jogjakarta, Lafran gelisah melihat kaum muslim terpelajar yang terlalu larut dalam pemikiran sekular, dan melupakan ibadah.

Ia pun mendirikan HMI sebagai wadah untuk berjuang dalam bingkai keislaman dan keindonesiaan serta nonpolitik. Didukung oleh kekasihnya, Dewi (Lala Karmela), ia pun merelakan HMI dipimpin mahasiswa yang bukan dari Sekolah Tinggi Islam (STI), sebelum kemudian meminta MS Mintaredja (Firandika) dari UGM untuk memimpin HMI.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi