Jumat, 26/04/2024 - 11:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Mata Uang Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp15.615 per Dolar AS, Usai Sri Mulyani Diisukan Mundur

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Nilai tukar mata uang rupiah berada di level Rp15.615 per dolar AS pada penutupan perdagangan Jumat (19/1) sore ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Mata uang Garuda itu terpantau menguat tipis 8,5 poin atau 0,05 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.628 per dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Serahkan Kesimpulan Sidang, KPU Minta MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar

Selain mata uang rupiah yang menguat tipis, mata uang di kawasan Asia tercatat kompak menguat di zona hijau. Dalam penutupan perdagangan ini, Yen Jepang menguat 0,04 persen, baht Thailand menguat 0,08 persen, won Korea Selatan menguat 0,02 persen, dan yuan China menguat 0,03 persen.

ADVERTISEMENTS

Analis Pasar Lukman Leong mengatakan rupiah menguat karena data Penanaman Modal Asing (PMA) China membaik.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Prabowo Ajak Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Bersatu

Namun, isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dari Kabinet Presiden Joko WIdodo (Jokowi) dinilai telah memberikan sedikit sentimen negatif bagi pasar yang menyebabkan rupiah saat ini menguat terbatas.

“Rupiah menguat tipis setelah data dari China FDI yang lebih baik dari perkiraan. Penguatan rupiah terbatas oleh kekhawatiran seputar pengunduran diri Menkeu Mulyani,” ujar Lukman. 

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi