Jumat, 26/04/2024 - 19:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Moldova Berharap Bergabung Jadi Anggota Uni Eropa Sebelum 2030

ADVERTISEMENTS

Moldova mendaftar menjadi calon anggota Uni Eropa pada Juni

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

CHISINAU – Presiden Moldova Maia Sandu, yang terpilih pada 2020, menyatakan harapan negaranya untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE) sebelum 2030. Negara tersebut sudah mendaftar menjadi calon anggota pada Juni ketika memperpanjang status yang sama ke negara tetangga Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Keinginan saya sangat ambisius,” kata Sandu dalam sambutannya yang disiarkan di saluran televisi publik Moldova-1. “Saya pikir kita harus menjadi anggota Uni Eropa pada akhir dekade ini,” imbuhnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pencalonan anggota UE bagi Moldova merupakan kemenangan diplomatik bagi Sandu. Moldova adalah salah satu negara termiskin di Eropa dan menghadapi banyak kesulitan ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Korsel, Jepang ,dan AS Libatkan Kapal Induk dalam Latihan Gabungan

Masuk menjadi anggota UE melibatkan proses yang panjang dan rumit untuk menyelaraskan undang-undang setempat. Namun menurut menteri ekonomi baru Moldova, Dumitru Alaiba, ia sedang memetakan reformasi jangka panjang dan akan memangkas birokrasi untuk meletakkan dasar ekonomi yang ramah bisnis dan mempercepat masuk negaranya ke UE.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dia mengatakan prioritasnya akan mencakup deregulasi ekonomi. Selain itu, negaranya juga bakal merombak sistem pajak yang cukup rumit yang telah menghalangi investor, memungkinkan korupsi berkembang, dan membatasi pendapatan.

Moldova telah berusaha untuk melepaskan diri dari gas Rusia karena berurusan dengan pemadaman listrik yang sebagian disebabkan oleh serangan Moskow terhadap infrastruktur listrik negara tetangga Ukraina. Hal itu juga menghadapi protes atas inflasi yang melonjak.

Berita Lainnya:
Oposisi Menang di Pemilu Lokal, Erdogan Terancam

Sebagai tanda kemajuan pada Rabu lalu, perusahaan utilitas negara Moldova Energocom mengumumkan kesepakatan untuk Nuclearelectrica Rumania untuk memasok listrik yang cukup bagi pemenuhan 80 persen dari kekurangan yang diantisipasi pada Januari 2023. Produsen listrik Rumania telah diberikan izin untuk menjual listrik ke Moldova pada 450 lei per megawatt per jam, di bawah batas khusus akibat perang di Ukraina.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi