Sabtu, 18/05/2024 - 06:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Afghanistan Jalani Ramadhan Pertama sejak Taliban Berkuasa

Warga Afghanistan menyambut Ramadhan di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

KABUL — Warga Afghanistan menyambut Ramadhan di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada Agustus tahun lalu. Sekitar 300 pria, mengenakan shalwar kameez tradisional Afghanistan, berkumpul sebelum matahari terbenam di masjid Wazir Akbar Khan, di ibu kota untuk sholat malam pada hari pertama Ramadhan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Ramadhan ini berbeda dari rezim sebelumnya,” kata jamaah Khairullah dilansir dari Alaraby, Senin (4/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

“Sekarang kami menjalankan kewajiban Islam kami bersama di tanah Islam di bawah rezim Islam,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Masjid Wazir Akbar Khan adalah salah satu tempat ibadah terkenal di Kabul, dan menjadi sasaran serangan bom pada Juni 2020 yang menewaskan imam dan beberapa jamaahnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Kampus-kampus AS Ancam Skors Mahasiswa Pro Palestina

Masjid ini terletak di pusat Kabul di pintu masuk utama ke bekas pusat diplomatik yang dikenal sebagai Zona Hijau yang menampung beberapa kedutaan asing termasuk misi Washington.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Setelah berbuka puasa, para pria itu duduk berbaris di halaman masjid tempat para sukarelawan menyajikan makanan untuk mereka.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Di provinsi selatan Kandahar, pusat kekuatan de facto Taliban, beberapa pejuang gerakan fundamentalis berbuka puasa di pos pemeriksaan dan masjid.

ADVERTISEMENTS

Warga Afghanistan menandai Ramadhan pada saat negara itu terjerumus ke dalam krisis kemanusiaan yang mendalam. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan lebih dari setengah dari 38 juta penduduk negara itu menghadapi kelaparan saat musim dingin terus berlanjut.

ADVERTISEMENTS

Krisis semakin dalam setelah para donor menghentikan bantuan ketika Taliban merebut kekuasaan Agustus lalu. Masyarakat internasional sejauh ini tidak mengakui pemerintah Taliban.

Berita Lainnya:
Perkembangan Militer Jadi Prioritas dari Angkatan Bersenjata Iran

“Orang-orang mengharapkan masa-masa indah di bawah emirat Islam tetapi sayangnya itu tidak terjadi,” kata Shahbuddin, seorang penduduk Kabul, merujuk pada rezim Taliban.

“Dunia harus mengakui pemerintah Taliban, jika tidak kita akan melihat bencana kemanusiaan,” ujarnya.

Negara-negara lain bersikeras bahwa Islam garis keras menghormati hak-hak perempuan untuk pendidikan dan bekerja untuk menerima bantuan.

Taliban telah menindak kebebasan perempuan, termasuk melarang mereka dari banyak pekerjaan pemerintah dan menutup sekolah menengah perempuan.

Sementara bagi Shahbuddin, kenaikan harga makanan sudah tak tertahankan. “Untuk pertama kalinya saya melihat harga pangan naik begitu tinggi di bulan Ramadhan,” katanya.

“Orang-orang mengharapkan bahwa di negara Islam harga akan turun selama Ramadhan, tapi itu tidak terjadi,” tambah dia.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi