Selasa, 07/05/2024 - 13:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Serangan Terhadap Migran Rusia dan Ukraina Meningkat di Jerman

ADVERTISEMENTS

Sejak akhir Februari terdapat 308 pelanggaran anti-Rusia yang dicatat oleh polisi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 BERLIN — Serangan terhadap migran Rusia dan Ukraina di Jerman telah meningkat, sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina. Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser pada Selasa (5/4/2022) mengatakan kepada surat kabar Neue Osnabruecker Zeitung, sejak akhir Februari terdapat 308 pelanggaran anti-Rusia yang dicatat oleh polisi, termasuk 15 tindakan kekerasan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Pelanggaran terhadap Rusia dan fasilitas Rusia sedang meningkat,” kata Faeser.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Sekitar 250 ribu migran kelahiran Rusia dan 150 ribu orang yang lahir di Ukraina tinggal di Jerman, sebelum Presiden Vladmir Putin memerintahkan operasi militer ke Ukraina pada 24 Februari. Operasi militer Rusia telah mendorong lebih dari 300 ribu orang Ukraina melarikan diri ke Jerman.  

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Faeser mengatakan, serangan terhadap warga Ukraina juga meningkat. Sejak akhir Februari, terdapat 109 pelanggaran, termasuk 13 tindakan kekerasan seperti melukai tubuh. Kebanyakan pelanggaran adalah kerusakan properti, penghinaan dan ancaman verbal.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Unjuk Rasa Pro Palestina di Kampus, Gedung Putih Buka Dialog


“Konflik ini seharusnya tidak dibiarkan menyusup ke dalam masyarakat. Kita harus mengingatkan orang-orang bahwa ini adalah perang kriminal Putin. Ini bukan perang orang-orang dengan akar Rusia yang tinggal di sini, di Jerman,” kata Faeser. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Jerman telah memutuskan untuk mengusir puluhan diplomat Rusia sebagai tanggapan atas kejahatan perang yang dilakukan di Ukraina. Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock mengatakan, Jerman telah mengambil langkah ini untuk menunjukkan sikapnya terhadap invasi Rusia, terutama menyusul laporan kekejaman yang dilakukan di kota Bucha, Ukraina.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


“Pemerintah Federal telah memutuskan untuk menyatakan sebagian besar staf Kedutaan Besar Rusia sebagai persona non grata. Pekerjaan Anda adalah ancaman bagi mereka yang mencari perlindungan bersama kami.  Kami tidak akan mentolerir ini lagi.  Kami telah memberitahukan hal ini kepada duta besar Rusia. Kami juga akan mengambil tindakan lebih lanjut bersama dengan mitra kami,” kata Baerbock, dilansir Anadolu Agency.

Berita Lainnya:
Australia Isyaratkan akan Akui Palestina Sebagai Negara


Kementerian Luar Negeri Jerman tidak mengumumkan jumlah pasti diplomat Rusia yang telah dinyatakan persona nongrata. Tetapi kantor berita Jerman, DPA melaporkan bahwa pemerintah telah memerintahkan pengusiran terhadap 40 diplomat Rusia.


Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Senin (4/4/2022) mengunjungi Bucha. Sebelumnya pasukan Ukraina dilaporkan menemukan jasad warga sipil, menyusul penarikan pasukan Rusia. Pada Ahad (3/4/2022), Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venediktova, mengatakan, sebanyak 410 jasad warga sipil ditemukan di sejumlah daerah. 


Amerika Serikat dan Eropa menambah sanksi ke Rusia usai Ukraina menemukan kuburan massal dan jenazah dengan tangan terikat di Kota Bucha. Kota ini berhasil dikuasai kembali oleh pasukan Ukraina, setelah pasukan Rusia mundur untuk memfokuskan serangan di bagian timur negara itu.


Kremlin membantah setiap tuduhan atas pembunuhan warga sipil termasuk di Bucha. Moskow bersikeras kuburan massal dan jenazah-jenazah merupakan rekayasa Ukraina untuk memperburuk citra Rusia. 


 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi