Selasa, 30/04/2024 - 17:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Australia Isyaratkan akan Akui Palestina Sebagai Negara

ADVERTISEMENTS

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan Australia mengisyaratkan akan mengakui Palestina sebagai negara. (ilustrasi)

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

CANBERRA — Australia mengisyaratkan akan mengakui Palestina sebagai negara. Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan langkah itu dapat memulai kembali proses perdamaian antara Palestina dan Israel serta menekan “ekstremisme” di Timur Tengah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Pengakuan kenegaraan Palestina yang hanya dapat berdiri berdampingan dengan Israel, tidak hanya menawarkan peluang bagi rakyat Palestina untuk mewujudkan aspirasi mereka,” kata Wong pada massa di Canberra, seperti dikutip dari Aljazirah, Selasa (9/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Itu juga memperkuat kekuatan untuk perdamaian, dan menekan ekstremisme. Itu akan menekan Hamas, Iran dan proksi destruktif Iran di kawasan,” kata Wong.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kata Warga Soal Iran Serang Israel dan Potensi Perang Keduanya

“Kegagalan semua pihak selama puluhan tahun pada pendekatan ini, serta penolakan pemerintah (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu untuk terlibat dalam isu kenegaraan Palestina, menimbulkan rasa frustasi,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pernyataannya disampaikan setelah sejumlah negara termasuk Inggris, Irlandia, Malta, Slovenia dan Spanyol juga mengungkapkan gagasan serupa.

Sebelumnya dilaporkan presiden Dewan Keamanan PBB menyerahkan permohonan Otoritas Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB pada komite penerimaan negara anggota baru. Duta Besar Malta untuk PBB Vanessa Frazier mengusulkan pertemuan komite untuk mempertimbangkan permohonan itu.

Frazier menambahkan pembahasan harus dilakukan bulan ini. Malta presiden Dewan Keamanan PBB untuk bulan April. “Dengan tulus kami berharap setelah 12 tahun sejak kami mengubah status sebagai negara pengamat, Dewan Keamanan akan meningkatkan dirinya sendiri untuk mengimplementasikan konsensus global solusi dua negara dengan menerima negara Palestina sebagai negara anggota penuh,” kata Utusan Palestina di PBB Riyad Mansour, Senin (8/4/2024).

Berita Lainnya:
Dubes Iran: Jokowi dan Menlu Retno Pahlawan Pembela Palestina

Pekan lalu Otoritas Palestina resmi meminta Dewan Keamanan PBB mempertimbangkan kembali permohonan mereka untuk menjadi anggota penuh PBB yang diajukan pada 2011. Palestina merupakan negara pengamat non-anggota PBB, status serupa dengan Vatikan.

Komite 15 negara anggota akan menilai pengajuan itu untuk melihat apakah semua syarat sudah terpenuhi. Pengajuan itu dapat ditangguhkan atau dilanjutkan ke pemungutan suara di Dewan Keamanan. Untuk dapat disetujui diperlukan sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari Amerika Serikat (AS), Rusia, Cina, Prancis atau Inggris.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi