Sabtu, 27/04/2024 - 07:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Berniat Koleksi Saham IPO? Perhatikan Ini Sebelum Asal Beli

ADVERTISEMENTS

Analis meminta investor lakukan analisis kinerja sebelum beli saham IPO

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Beberapa waktu terakhir, pasar modal Indonesia ramai kedatangan perusahaan yang melaksanakan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Investor ritel pun tidak ketinggalan untuk memburu saham-saham IPO tersebut. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Momen IPO ini memang sering dimanfaaatkan investor untuk mendulang cuan yang lebih besar saat saham perusahaan yang dibeli resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Investor akan mendapat keuntungan dari selisih harga IPO dengan debut perdananya di BEI. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Meski demikian, tidak ada jaminan saham perusahaan yang dibeli akan selalu naik setelah IPO. Banyak juga saham yang mengalami penurunan dan bahkan menyentuh Auto Rejection Bawah (ARB) sehingga menyebabkan kerugian bagi investor. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
ASDP Imbau Pemudik Segera Pesan Tiket Hindari Kehabisan Kuota


Untuk menghindari risiko ini, analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, investor perlu mencermati beberapa hal. Sebelum memutuskan membeli saham IPO, investor harus melakukan analisa terlebih dahulu baik terkait kinerja fundamental maupun prospek di masa mendatang. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Carilah yang berfundamental dan prospek yang cerah. Untuk menganalisa fundamental dan prospek ini investor bisa mencari referensinya di prospektus perusahaan,” kata Mino kepada Republika, Rabu (6/4). 


Prospektus ini umumnya berisikan informasi rinci mengenai rencana penawaran investasi. Informasi tersebut antara lain menyampaikan tujuan investasi hingga kinerja perusahaan. Prospektus juga mengungkapkan risiko-risiko investasi. 


Perusahaan dengan riwayat kinerja cemerlang serta prospek yang menarik tentunya akan berdampak positif terhadap kenaikan harga saham. Tidak hanya kinerja emiten, investor juga sebaiknya memperhatikan historikal penjamin emisinya.

Berita Lainnya:
Pelaku UKMK Didorong Kembangkan Produk Hilirisasi Kelapa Sawit


Selain itu, hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah jumlah saham yang ditawarkan. “Biasanya semakin sedikit (jumlah yang ditawarkan) potensi kenaikan harganya semakin besar,” kata Mino menambahkan.


Untuk saham IPO, Mino mengatakan, secara umum tidak perlu ada sektor yang dihindari. Menurutnya, sektor yang paling bagus adalah yang memiliki banyak sentimen positif seperti sektor komoditas yang saat ini terdampak positif terhadap kenaikan harga komoditas.


Terakhir, lanjut Mino, investor harus memperhatikan tujuan perusahaan melakukan IPO dan penggunaan dananya. “Sebaiknya pilih perusahaan yang tujuan penggunaan dana IPO untuk mengembangkan usaha bukan untuk bayar utang,” tutup Mino. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi