Selasa, 21/05/2024 - 17:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Erick Thohir: Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Pupuk dan Metanol di Papua

Pabrik pupuk dan metanol juga akan menjadi lokomotif bagi perekonomian Papua.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah berkomitmen mewujudkan ketahanan pangan nasional. Untuk mencapai hal tersebut, ucap Erick, perlu adanya kemandirian bahan baku dalam negeri agar tak tergantung dari negara lain. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Untuk itu, Erick bertemu dengan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Genting Oil Kasuri, dan SKK Migas di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (8/4/2022).

Berita Lainnya:
BKI Dukung Komitmen Erick soal Peran Perempuan


“Membahas proyek pembangunan pabrik pupuk dan metanol di Papua,” ujar Erick menjelaskan isi pertemuan tersebut.


Erick menyebut rencana pembangunan pabrik pupuk dan metanol di Papua sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Erick meyakini keberadaan pabrik pupuk dan metanol di Papua akan mampu membantu pemerintah mengurangi impor metanol dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Survei BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat, Tapi Tetap Prospektif


Erick menilai pabrik pupuk dan metanol juga akan menjadi lokomotif bagi perekonomian masyarakat Papua. “Ini juga akan menghasilkan efek domino, seperti pembukaan lapangan pekerjaan serta  pemerataan ekonomi, khususnya wilayah Indonesia Timur,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi