Rabu, 01/05/2024 - 16:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

OJK: Restrukturisasi Kredit Turun Jadi Rp 16,42 Triliun

ADVERTISEMENTS

Jika dibandingkan posisi akhir 2021, nilai restrukturisasi turun Rp 25 triliun.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, restrukturisasi kredit akibat Covid-19 mengalami tren penurunan. Pada Februari 2022, outstanding restrukturisasi Rp 638,22 triliun atau turun Rp 16,42 triliun dibandingkan bulan sebelumnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Jika dibandingkan posisi pada akhir 2021, nilai restrukturisasi turun sekitar Rp 25 triliun dan berkurang Rp 192 triliun jika dibandingkan Desember 2020. Adapun jumlah debitur restrukturisasi mencapai 3,7 juta pada Februari 2022.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Penurunan itu didorong restrukturisasi kredit pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang turun Rp 6,61 triliun dari Rp251,39 triliun per Januari 2022 menjadi Rp 244,78 triliun pada Februari. Jumlah debitur juga turun menjadi 2,84 juta dari 2,96 juta debitur.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Alhamdulillah, Indeks Literasi Keuangan Syariah 2023 Tumbuh Jadi 39 Persen


Segmen non-UMKM, nilai restrukturisasi kredit perbankan pada Februari 2022 sebesar Rp 393,4 triliun atau turun Rp 9,32 triliun secara bulanan. Adapun jumlah debitur non-UMKM turut mengalami penurunan dari 910.269 debitur menjadi 857 ribu. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Peran restrukturisasi sangat penting menekan tingkat non performing loan (NPL) dan non performing financing (NPF) dari bank atau perusahaan pembiayaan sehingga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dengan baik,” ujar Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot, dalam keterangan resmi, Senin (11/4/2022).


Menurutnya, OJK berupaya mengamati perkembangan kondisi perekonomian dan sektor jasa keuangan. Selain itu, otoritas bersama pemerintah serta stakeholder lainnya terus menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong akselerasi ekonomi nasional.

Berita Lainnya:
Arus Balik, Perbatasan Entikong Dilintasi 13 Ribu Orang


Dari sisi lain, kinerja perbankan pada Februari 2022 menunjukkan tren peningkatan. Kredit tumbuh 6,33 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) atau 0,93 persen secara bulanan. Adapun seluruh kategori debitur meningkat terutama UMKM dan ritel.


Secara sektoral, mayoritas sektor utama mencatatkan kenaikan kredit secara bulanan (month-to-month/MtM), terutama perdagangan, manufaktur, dan rumah tangga masing-masing sebesar Rp 19,5 triliun, Rp 8,8 triliun, serta Rp 7,1 triliun.


Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 11,11 persen YoY atau naik 0,30 persen MtM berkat kontribusi giro yang naik sebesar Rp 30,1 triliun. 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi