Selasa, 21/05/2024 - 17:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Bapanas: Urusan Pangan Perlu Sinergi

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyampaikan, untuk membangun ketahanan pangan yang kuat, perlu sinergitas bersama para pemangku kepentingan terkait. Hal itu merupakan keharusan dalam membangun ekosistem pangan nasional.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Pangan itu memang tidak bisa dikelola hanya oleh satu kementerian atau lembaga dan tanpa dukungan sinergitas serta kolaborasi dari seluruh pihak, termasuk bersama pemerintah daerah,” ungkap Arief di kantor Kementerian BUMN, kemarin.

Arief melanjutkan, salah satu contoh konkret adanya sinergitas Bapanas bersama kementerian dan lembaga terkait adalah dengan mempersiapkan cadangan pangan pemerintah (CPP). Hal itu telah diamanatkan dalam Perpres 125 tahun 2022, dimana beras, jagung dan kedelai telah menjadi tugas dan kewenangan Bulog untuk dikelola. Adapun komoditas pangan yang lain diserahkan kepada ID Food beserta anak perusahaannya bersama dengan PTPN.

Berita Lainnya:
Inflasi Pangan April Tetap Terjaga Meski Lebaran, Ini Faktornya

Arief juga menjelaskan, Bapanas bertugas untuk menjaga di dua sisi, mulai dari hulu hingga hilir. Dengan begitu, terdapat keberlanjutan pertumbuhan ekosistem ketahanan pangan nasional. Pada sisi hulu dengan mengutamakan kesejahteraan petani, sedangkan di sisi hilir dengan menjaga inflasi melalui bantuan pangan kepada masyarakat bersama Bulog.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Inflasi kita dari tahun ke tahun 3,05 persen ini sangat baik dibanding negara lain dan masih berada di bawah kontrol,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Dugaan Fraud Indofarma, BUMN Dukung BPK Laporkan ke Kejaksaan

Arief mengakui jika beras masih menjadi komponen volatil (bergejolak) yang cukup berpengaruh terhadap inflasi nasional, yakni sebesar 0,74 persen yoy. Untuk itu Bapanas sesuai arahan presiden berupaya menstabilkan harga beras. Salah satunya dengan memberikan bantuan pangan beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

“Dampaknya bisa kita lihat, inflasi ditahan kontribusinya tidak terlalu tinggi. Dan (bantuan) ini tidak ada kaitannya dengan politik,” Arief menegaskan.

ADVERTISEMENTS

“Kita harus bangun ekosistem mulai dari produksi, input, kemudian teknologi pasca panen, penyimpanan sampai distribusi bahkan hingga outlet. Bicara pangan tidak boleh parsial tapi harus hulu ke hilir,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi