Kamis, 02/05/2024 - 21:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Melihat Peran Artificial Intelligence dalam Dunia Kesehatan

ADVERTISEMENTS

AI dalam pelayanan kesehatan diharapkan mempercepat pencapaian SDGs 2030.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Rektor Universitas Yarsi, Fasli Jalal mengatakan, beberapa tahun terakhir perkembangan teknologi mempercepat proses terjadinya inovasi di berbagai lini, termasuk inovasi teknologi di bidang kesehatan. Salah satu platform memiliki banyak peminat perkembangan teknologi kesehatan masa depan adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kecerdasan buatan berfungsi meningkatkan optimalisasi penggunaan alat-alat diagnostik di laboratorium. Membantu konversi wawancara dokter-pasien. Juga sebuah dasar pengembangan peralatan wireless, bermanfaat bagi masyarakat dalam hal promosi kesehatan,” ujar Fasli dalam diskusi ‘Inovasi AI Dalam Pencapaian SDGs Kesehatan’ di Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia menyampaikan, kehadiran AI dalam pelayanan bidang kesehatan diharapkan dalam mempercepat pencapaian SDGs bidang kesehatan pada 2030. Di antaranya, untuk memastikan akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk untuk perencanaan, informasi, dan pendidikan keluarga, dan mengintegrasikan kesehatan reproduksi kedalam strategi dan program nasional.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
PDIP Syaratkan Kader yang Ingin Maju Jadi Kepala Daerah tak Boleh Bohong

SDGs, kata Fasli, dirancang melibatkan seluruh aktor pembangunan, pemerintah, civil society organization (CSO), swasta, akademisi, dan sebagainya. Hampir 9 juta suara masyarakat di seluruh dunia juga berkontribusi terhadap tujuan dan target SDGs serta tidak meninggalkan satu orang pun.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Salah satu kekuatan Indonesia dalam pelaksanaan TPB/SDGs adalah keterlibatan semua pihak mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta pelaporannya,” kata Fasli.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dia juga menerangkan, para pemangku kepentingan utama yang berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan dan pencapaian SDGs di Indonesia terdiri dari empat platform, yaitu pemerintah dan parlemen, akademisi dan pakar, organisasi kemasyarakatan dan media, filantropi dan pelaku usaha.

Menurut dia, peran akademisi sangat penting untuk memiliki pemahaman lebih baik dan keterlibatan lebih luas mencapai SDGs. Isu SDGs mulai menjadi fokus Universitas Yarsi dengan dibentuknya Pusat SDGs yang tergabung dengan Pusat Kependudukan di bawah bidang dua pada struktur organisasi UY tahun 2021-2026.

“Dosen dan mahasiswa Universitas Yarsi diharapkan terlibat dan dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam berbagai skema implementasi SDGs sebagai komitmen terhadap pencapaian SDGs di Indonesia,” jelas dia.

Berita Lainnya:
Bandara Halim Siagakan Dokter dari KKP Layani Penumpang Selama Lebaran

Tujuan dari kegiatan diskusi di atas tak lain untuk meningkatkan wawasan, menambah pengetahuan bagi masyarakat dan warga dalam lingkungan akademis, meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan tri dharma dosen serta mahasiswa dalam rangka upaya percepatan pencapaian SDGs di Indonesia. Pada webinar ini Universitas Yarsi menghadirkan pembicara Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Arifin Rudiyanto; Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Yarsi, Tjandra Yoga Aditama; dan Kepala Pusat e-health Chandra Praseteyo Utomo

SDGs berisi 17 tujuan dan 169 target merupakan rencana aksi global untuk 15 tahun, mulai sejak tahun 2016 hingga 2030. SDGs hadir guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berlaku bagi seluruh negara sehingga seluruh negara tanpa kecuali negara maju memiliki kewajiban moral untuk mencapai tujuan dan target SDGs.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi