Sabtu, 27/04/2024 - 04:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi Larang Ekspor Migor dan CPO, Said Didu: Negara Bakal Kehilangan Pendapatan Ekspor hingga 60%

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Respon Presiden Joko Widodo menyusul penegakan hukum terhadap oknum pejabat Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan tiga pengusaha, bakal membuat pendapatan negara dari ekspor ambles.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu melihat, kebijakan yang dikeluarkan Jokowi merespon kasus ekspor crude palm oil (CPO) oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) memiliki runtutan kerugian pendapatan negara.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Polisi Tangkap Sopir Grab Car Penganiaya dan Pengancam Wanita di Jakbar

Runtutan pertama, disebutkan Said Didu, larangan ekspor migor dan juga CPO bakal membuat stok barang di dalam negeri menumpuk.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Akan ada kelebihan sekitar dua juta ton CPO dan 1,25 juta ton migor perbulan. Ini mau diapakan?” ujar Said Didu melalui Akun Twitternya pada Jumat (22/4).

ADVERTISEMENTS

Jika pengelolaan kelebihan stok tidak bisa dilakukan dengan baik, maka kebijakan larangan ekspor akan menjadi kerugian pendapatan negara.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Gerak-gerik Pria Penarik Leher Gibran Terungkap, sempat Lepas Jaket Bergambar Wapres RI Terpilih

“Negara kehilangan pendapatn sekitar 60 persen nilai ekspor,” tuturnya.

Imbas terakhir, menurut mantan Komisaris PT Bukit Asam ini, petani sawit akan sulit menjual tandan buah segar (TBS) sawit.

“TBS turun. Sehingga solusi terbaik adalah subsidi migor seperti biodiesel,” demikian Said Didu. 

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi