Selama puluhan tahun, Ranieri malang melintang di sejumlah negara.
ROMA — Claudio Ranieri belum berpikir untuk pensiun dari dunia kepelatihan. Usianya telah menyentuh angka 70.
Ia masih bergairah untuk bekerja di ranah tersebut. Ia menunggu tawaran yang datang. Ranieri mengaku merindukan aktivitas yang membesarkan namanya itu.
“Saya bosan berada di rumah, tidak berada di sekitar dunia kepelatihan,” kata sosok yang terakhir menangani Watford FC ini, dikutip dari Football Italia, Ahad (24/4).
Selama puluhan tahun, Ranieri malang melintang di sejumlah negara. Ia menangani berbagai tim. Baik itu di Italia, Inggris, Spanyol, dan di belahan dunia lainnya.
Ia enggan menghitung jumlah tim yang pernah dilatihnya. Total yang bersangkutan membesut 19 tim. Itu termasuk Napoli, Atletico Madrid, Valencia, Chelsea, Juventus, AS Roma, Inter Milan, Leicester City, hingga tim nasional Yunani.
“Faktanya, menurut saya tidak banyak, dan perjalanan saya masih panjang,” ujar Ranieri.
Prestasi terbaik sang juru taktik terjadi pada musim 2015/16. Saat itu ia membawa Leicester merajai Liga Primer Inggris. Luar biasa ketika the Foxes melewati sejumlah klub elit seperti Tottenham Hostpurs, Manchester United, juga Manchester City.
Itu salah satu kejutan terbesar dalam sepak bola modern. Namun petualangan teranyarnya bersama Watford jauh dari kata meyakinkan. Ia tak bisa mengangkat the Hornets dari zona degradasi.
Ranieri bahkan hanya memimpin klub tersebut dalam 14 pertandingan. Itu sudah terhitung dari berbagai ajang. Pasukan Vicarage Road meraih dua kemenangan di era allenatore kelahiran Roma ini.
Sisanya Moussa Sissoko dan rekan-rekan tumbang di 11 laga. Kemudian satu duel berkesudahan imbang.
Sumber: Republika