Senin, 06/05/2024 - 22:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Perusahaan Drone Terbesar China Tangguhkan Bisnisnya di Rusia dan Ukraina

ADVERTISEMENTS

Penangguhan perusahaan drone China untuk pastikan produknya tak digunakan pertempuran

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

BEIJING — Raksasa drone China, DJI Technology Co akan menangguhkan bisnisnya di Rusia dan Ukraina untuk sementara. Penangguhan ini bertujuan untuk memastikan produknya tidak digunakan dalam pertempuran.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

DJI Technology adalah perusahaan besar China pertama yang menghentikan penjualan di Rusia. Seorang juru bicara DJI mengatakan, penangguhan bisnisnya di Rusia dan Ukraina bukan bertujuan untuk menyatakan sikap tentang negara mana pun, tetapi untuk menegaskan prinsip-prinsip perusahaan.  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kami tidak mau drone kami menyebabkan kerusakan, dan kami untuk sementara menangguhkan penjualan di negara-negara ini untuk membantu memastikan tidak ada yang menggunakan drone kami dalam pertempuran,” ujar pernyataan DJI.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
PBB: Bantuan ke Gaza tak Boleh Jadi Dalih Israel Menyerang Rafah

Seorang perwakilan perusahaan mengatakan, bulan lalu sebuah video  menunjukkan militer Rusia menggunakan produk DJI. Tetapi perusahaan belum dapat mengonfirmasi video itu, dan perusahaan tidak memiliki kendali atas penggunaan produknya.  

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sebelumnya, pejabat dan warga Ukraina menuduh DJI membocorkan data militer Ukraina ke Rusia. Tuduhan ini dibantah oleh perusahaan. Sejauh ini, perusahaan-perusahaan China tetap beroperasi di Rusia maupun Ukraina, sejalan dengan sikap Beijing untuk menahan diri dari kritik terhadap konflik tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Prihatin dengan Keadaan di Gaza, China Serukan Israel Segera Sepakati Gencatan Senjata

DJI tidak merilis informasi keuangan, tetapi firma riset Drone Analyst memperkirakan bahwa perusahaan tersebut memiliki pendapatan perangkat keras sebesar 2,9 miliar dolar AS pada 2020.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Penarikan perusahaan China berisiko mendapat reaksi balik dari publik Beijing.  Pada Februari, raksasa ride-hailing Didi Global membatalkan keputusan untuk meninggalkan Rusia dan Kazakhstan, setelah pengguna media sosial domestik menuduhnya menyerah pada tekanan AS. Sementara perusahaan telekomunikasi Huawei Technologies juga berada di bawah pengawasan apakah mereka berencana untuk tetap melanjutkan bisnisnya di Rusia.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi