Jumat, 26/04/2024 - 09:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Beijing Tutup Seluruh Sekolah Di Kota

ADVERTISEMENTS

Beijing akan menggelar tes massal ketiga pada Jumat (29/4/2022)

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 BEIJING  — Beijing memperketat peraturan pembatasan sosial Covid-19 dengan menutup seluruh sekolah di kota itu. Ibukota China tersebut berusaha mencegah penyebaran semakin meluas. Kota yang dihuni 21 juta jiwa itu akan menggelar tes massal ketiga pada Jumat (29/4/2022) besok.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Pada Kamis (28/4/2022) Biro Pendidikan Beijing memerintahkan semua sekolah untuk mengakhiri kelas tatap muka pada Jumat besok. Belum diketahui kapan belajar di sekolah kembali dilakukan, apakah sekolah menyediakan kelas daring atau mengizinkan siswa yang menghadapi ujian penting kembali ke kelas.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Beijing mengumumkan 50 kasus infeksi baru, dua diantaranya tanpa gejala. Sehingga total kasus infeksi gelombang wabah terbaru menjadi sekitar 150 orang. Sekitar 30 persen di antaranya siswa sekolah, klaster di enam sekolah dan dua taman kanak-kanak di Chaoyang.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Korut Kirim Delegasi ke Iran di Tengah Dugaan Kerja Sama Senjata


Pada Kamis ini warga yang tinggal di dua komplek perumahan di distrik Chaoyang, Beijing juga diminta tinggal di rumah. Sejumlah klinik dan bisnis juga ditutup. Beijing bergerak lebih cepat dibanding kota-kota Cina lainnya dalam memberlakukan peraturan pembatasan sosial meski angka kasus infeksi rendah dan wabah masih dapat ditangani.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Tujuannya untuk menghindari peraturan pembatasan sosial lebih ketat seperti Shanghai. Kota berpenduduk 25 juta jiwa itu dilanda penyebaran virus corona varian Omicron. Banyak warga di Shanghai yang tidak bisa keluar rumah selama empat pekan lebih dan sekolah sudah digelar daring sejak bulan lalu.

Berita Lainnya:
Populasi Eropa Diprediksi akan Berubah dalam Beberapa Dekade Ke Depan


Peraturan Covid-19 yang ketat memicu rasa frustasi dan kemarahan warga. Karena kelangkaan pangan dan kebutuhan dasar, ketidakmampuan rumah sakit menangani masalah kesehatan darurat lain dan buruknya pusat karantina dimana semua warga yang positif harus ditinggal.


Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan 11.285 kasus positif di seluruh China. Sebagian besar tanpa gejala dan berada di Shanghai. Komisi juga melaporkan 47 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.


Pada Rabu (27/4/2022) kemarin pihak berwenang Kota Shanghai mengatakan mereka akan menganalisa tes massal yang terbaru untuk menentukan pemukiman mana saja yang dapat hidup lebih bebas.

sumber : AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi